Kairo, CNN Indonesia -- Tiga orang telah meninggal akibat flu burung H5N1 di Mesir dalam sepekan terakhir, membuat total korban tewas di negara itu tahun ini menjadi enam, kata Kementerian Kesehatan Mesir pada Senin (1/12).
Mesir telah mengidentifikasi 11 kasus virus flu burung pada manusia tahun ini termasuk enam orang yang telah meninggal.
Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi korban terbaru sebagai seorang pria berusia 40 tahun dan seorang wanita 29 tahun di provinsi Minya serta wanita 25 tahun di Beni Suef, sebelah selatan Kairo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang anak dua tahun di Minya dirawat di rumah sakit akibat virus baru-baru ini telah pulih, tulis pernyataan Kementerian.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), dari 2003 hingga 2 Oktober 2014, telah terjadi 668 kasus H5N1 pada manusia yang dikonfirmasi laboratorium yang dilaporkan secara resmi dari 16 negara. Dari total angka, 393 diantaranya telah meninggal.
WHO memperingatkan bahwa setiap kali virus flu burung yang beredar pada unggas, ada risiko infeksi sporadis atau kelompok kecil kasus pada manusia, terutama bagi orang yang terkena unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.
Meski begitu, kasus H5N1 pada manusia memang jarang terjadi dan virus saat ini tidak menularkan dari orang ke orang.
Di Mesir, kasus H5N1 sebagian besar ditemukan di daerah pedesaan miskin di selatan, di mana penduduk desa, terutama perempuan, menadapat tugas untuk menjaga dan memotong unggas.
Dua orang tewas dalam beberapa hari setiap bulan lalu, seorang wanita 30 tahun dari Minya dan seorang wanita 19 tahun di wilayah selatan Assiut.