Teheran, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus mengatakan bahwa menyamakan Islam dengan kekerasan merupakan sikap yang salah dan menyerukan agar para pemimpin Muslim memberi hukuman global terhadap terorisme untuk membantu menghilangkan stereotip ini.
Pemimpin dari 1,2 juta umat Katolik Roma ini menyampaikan hal tersebut kepada wartawan saat perjalanannya kembali dari Turki pada Minggu (30/11).
Setelah berkunjung ke negara yang teletak di dua benua tersebut, Paus Fransiskus memahami kenapa umat Muslim seringkali diserang oleh warga Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Paus Fransiskus kebanyakan mereka menyamakan agama Islam dengan terorisme.
Pendahulu Fransiskus, Paus Benediktus XVI pada 2006 lalu menerima kecaman dari negara-negara Islam karena menyatakan bahwa dia percaya Islam mendukung kekerasan.
Namun, Paus Benediktus kemudian mengklarifikasi ucapannya tersebut dan meminta maaf.
Namun tahun ini, gambaran kekerasaan agama Islam sekali lagi diangkat oleh ISIS yang menduduki Suriah dan Irak karena memenggal kaum Muslim Syiah, Kristen serta kelompok lain yang tidak sesuai dengan ideologi radikal Sunni Islam mereka.
Paus Fransiskus mencoba bekerja sama dengan negara moderat Islam untuk mewujudkan perdamaian dan melindungi umat Kristen di Timur Tengah.
Ia mengatakan pihak-pihak yang marah terhadap Islam karena terorisme melakukan kesalahan.
Baca juga:
Paus Kritik Ekstremis Islam"Kalian tidak dapat mengatakan itu, seperti kalian tidak dapat mengatakan semua Kristen adalah fundamentalis. Kami memiliki bagian dari mereka (fundamentalis). Semua agama memiliki kelompok kecil ini," ujar Paus kelahiran Argentina ini.
"Mereka (Muslim) mengatakan, "tidak, kami bukan mereka, Al-Quran adalah kitab perdamaian, kitab suci perdamaian," ujar Paus Fransiskus menambahkan.
Dalam pertemuan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, Jumat (28/11), Fransiskus menyerukan agar para pemimpin Islam melakukan penghukuman global terhadap terorisme.
"Saya memberitahukan kepada presiden bahwa ini akan menjadi indah jika semua pemimpin Islam, baik pemimpin politik, agama atau akademik, menyuarakan secara jelas dan mengutuk perbuatan ini karena ini akan membantu mayoritas warga Muslim," ujar Paus Fransiskus.
Dalam kunjungan tiga hari itu, Paus Fransiskus beberapa kali mengecam pemberontak ISIS.
Di dalam pesawat ia mengatakan sejumlah umat Kristen dipaksa meninggalkan semuanya, "mereka mendorong kami keluar dari Timur Tengah," ujar Fransiskus menjelaskan.
Dalam pidatonya pada Minggu (30/11), Paus Fransiskus mengatakan bahwa ISIS telah berdosa terhadap Tuhan dan menyerukan dialog lintas agama serta aksi melawan kemiskinan untuk membantu mengakhiri konflik kawasan ini.
Menurut Paus Fransiskus, sangat penting untuk mengakhiri kemiskinan karena meningkatnya perekrutan teroris sebagian besar karena kemiskinan.
Sebelumnya, Paus Fransiskus pernah mengatakan beberapa waktu lalu bahwa ketika halal bagi masyarakat internasional untuk menggunakan kekuatannya dalam upaya menghentikan penyerang tak adil, maka solusi jangka panjang harus segera ditemukan untuk mengatasi akar penyebab kekerasan ini.
Baca juga:
Paus Fransiskus Kunjungi Presiden Erdogan di Turki