KONFLIK TIBET

Karena Nyanyian, Artis Tibet Divonis 4 Tahun

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2014 17:33 WIB
Kalsang Yarphel divonis empat tahun karena membawakan lagu yang bernuansa politis, menyerukan persatuan Tibet dan mendorong warga mempelajari bahasa Tibet.
Kalsang Yarphel divonis empat tahun karena membawakan lagu yang bernuansa politis, menyerukan persatuan Tibet dan mendorong warga mempelajari bahasa Tibet. (Ilustrasi/Thinkstock)
Tibet, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok memvonis penjara selama empat tahun seorang penyanyi asal Tibet karena membawakan lagu yang dinilai bernuansa politis.

Kalsang Yarphel, 39, didakwa di pengadilan provinsi Sichuan setelah menjadi pengisi acara di sebuah konser, membawakan lagu yang liriknya berisikan soal persatuan Tibet dan menyerukan warga untuk belajar bahasa Tibet, seperti diberitakan Phayul.com yang dikutip al-Jazeera, Senin (1/12).

Selain Yarphel yang divonis empat tahun, penulis lagu tersebut juga dijatuhi hukuman penjara dua tahun pada Kamis pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut berita AFP, tidak jelas apa dakwaan terhadap Yarphel, seniman yang kerap memadukan musik instrumen dengan pop.

Menurut Radio Free Asia, RFA, yang mengutip sumber lokal, Yarphel didakwa karena "membuat konser bagi warga Tibet dan menyanyikan lagu yang bertema politik."

Dua judul lagu yang dibawakan Yarphel berjudul "Kita Harus Belajar Bahasa Tibet" dan "Kita Harus Bersatu" pada konser tahun 2012. Yarphel sudah ditahan sejak tahun lalu.

Dalam lagu tersebut, Yarphel menyerukan rakyat Tibet untuk "bersikap berani" dan berbicara soal "masa depan", topik-topik sensitif dan dianggap subversif oleh pemerintah Tiongkok.

Beijing memperkuat kendali mereka dengan memperketat peraturan soal praktik budaya dan agama di Tibet sejak kerusuhan di Lhasa tahun 2008, memicu banyak protes dari warga Tibet yang mengaku didiskriminasi secara ekonomi.

Bentuk protes juga dilakukan warga Tibet dengan membakar diri. Sedikitnya ada 130 warga Tibet melakukan aksi bakar diri sejak tahun 2009.

Tiongkok menuduh pemimpin spiritual Tibet di pengasingan, Dalai Lama, yang mendorong aksi bakar diri tersebut. Pemerintah Beijing juga memperingatkan negara-negara untuk tidak menerima Dalai Lama.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER