Madrid, CNN Indonesia -- Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menyatakan pada Selasa (2/12) Spanyol secara resmi bebas dari virus Ebola.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah mengetahui bahwa tidak ada laporan baru mengenai kasus Ebola di negara tersebut.
Sebelumnya, asisten perawat yang mengidap virus Ebola di Spanyol, Teresa Romero Ramos, dikarantina selama 42 hari, dua kali periode maksimum inkubasi virus, dan hasilnya negatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Spanyol telah mengawasi 87 orang yang memiliki hubungan kontak dengan Romero.
Menurut WHO, 15 di antaranya memiliki potensi tinggi mengidap virus Ebola dan dikarantina di rumah sakit Madrid.
Selain itu, 145 karyawan rumah sakit yang merawat Romero selama perawatan di Rumah Sakit Carlos III juga masuk dalam pengawasan.
"Kami menghargai Spanyol atas tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi kasus potensial dan mencegah penularan lebih lanjut virus Ebola," bunyi pernyataan WHO.
Romero mengidap virus Ebola ketika merawat tokoh misionaris yang baru kembali dari Afrika Barat. Tokoh agama tersebut meninggal dunia karena virus Ebola.
Lebih dari 5.000WHO melaporkan data angka kematian akibat virus Ebola hingga awal Desember mencapai 5.987 orang.
Beberapa negara yang mengalami kasus paling parah ada Afrika Barat.
Di Liberia dengan korban tewas sebanyak 3.145 dari 7.635 kasus per 28 November.
Sierra Leone memiliki angka yang hampir sama, dengan kumulatif 7.109 pasien Ebola selama epidemi dan 1.530 kematian.
Negara terparah ketiga, Guinea, telah menyumbang 1.312 kematian dari 2.155 kasus.
Selain itu juga terdapat enam kematian di Mali.
Sumber:
CNNBaca juga:
Pekerja Protes, Mayat Korban Ebola Tergeletak di Jalan