KAPAL TENGGELAM

Tim SAR Rusia Temukan Enam Mayat Diduga WNI

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2014 13:25 WIB
Enam mayat itu ditemukan dalam keadaan memakai rompi pelampung, sekitar 14 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal Oriong-501 Senin lalu.
Enam mayat itu ditemukan dalam keadaan memakai rompi pelampung, sekitar 14 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal Oriong-501 Senin lalu. (Edward L. Pruitt/U.S. Navy/Getty Images)
Seoul, CNN Indonesia -- Tim SAR gabungan hari ini (3/12) menemukan enam mayat lagi di Laut Bering, lokasi tenggelamnya kapal pukat milik Korea Selatan Senin lalu. Diduga kuat, enam mayat tersebut adalah warga negara Indonesia.

Menurut juru bicara Sajo Industries, perusahaan pemilik kapal, enam mayat itu ditemukan sekitar 14 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal Oriong-501.

Keenam mayat menggunakan rompi pelampung. Diduga mereka tewas kedinginan karena berada terlalu lama di air bersuhu di bawah nol derajat celcius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka semua mengenakan rompi penyelamat saat ditemukan kapal pencari," kata juru bicara Sajo, diberitakan AFP.

Staf Kedutaan Besar RI di Seoul, Korea Selatan, Denny Widodo, mengatakan bahwa kemungkinan besar enam mayat yang ditemukan hari ini adalah warga negara Indonesia.

"Ada informasi terbaru yang masuk, ditemukan enam orang lagi dan kemungkinan besar adalah warga negara Indonesia," kata Denny kepada CNN Indonesia.

Denny menjelaskan, keenam mayat itu ditemukan dua kapal pencari, yaitu Karolina-7 milik Rusia dan Zaliv Zabiyaka milik Rusia dan Korsel.

Total sudah tujuh mayat yang ditemukan sejak pencarian dilakukan Senin lalu.

Tujuh orang lainnya ditemukan dalam keadaan selamat, yaitu tiga dari Indonesia, tiga dari Filipina, dan seorang dari Rusia.

Sebanyak 46 dari 60 awak lainnya masih belum ditemukan hingga kini. Kapal itu diawaki 35 warga Indonesia, 11 Korea Selatan, 13 Filipina dan seorang warga Rusia. (Baca: Puluhan WNI Masih Belum Ditemukan)

Denny mengatakan, pencarian akan dihentikan pada pukul 6 sore waktu setempat karena cuaca yang buruk. "Besok akan diteruskan lagi," ujar Denny.

Selain tim SAR gabungan yang terdiri dari kapal nelayan Rusia dan Korsel, patroli pantai Amerika Serikat juga menurunkan pesawatnya untuk menyisir perairan di timur jauh Rusia itu.

AS juga akan menurunkan kapal khusus operasi pencarian dan penyelamatan yang diperkirakan akan tiba pada Kamis besok, seperti diinformasikan Kementerian Luar Negeri Korsel.

Sebelumnya, tim SAR menemukan empat sekoci penyelamat yang kosong di lokasi tenggelamnya kapal. Seorang mayat juga sempat ditemukan, namun sulit untuk dievakuasi karena ombak besar. (Baca: Tim SAR Temukan Satu Mayat dan 4 Sekoci Kosong)

Kendati demikian, staf KBRI di Moskow dan Seoul menolak untuk hilang asa dalam menemukan korban selamat.

"Saya tidak mau pesimistis, pencarian akan terus dilakukan. Komunikasi juga terus dilakukan oleh KBRI Seoul dan Moskow dengan kepolisian Korea, perusahaan pemilik kapal dan instansi terkait," jelas Denny.

Lihat lokasi tenggelamnya kapal Oriong-501 di sini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER