Busan, CNN Indonesia -- Tim SAR dari Rusia menemukan empat sekoci kosong dan satu mayat di Laut Bering dalam pencarian korban dalam peristiwa tenggelamnya kapal pukat Korea Selatan, Oriong-501.
Diberitakan Chosun Ilbo, Selasa (2/12), empat sekoci kosong itu ditemukan tim SAR yang terdiri dari empat kapal pukat Korsel dan Rusia dibantu oleh pesawat Hercules C-130 milik Patroli Pantai Amerika Serikat. Diduga kuat, sekoci itu berasal dari Oriong-501.
Oleg Karev dari pusat penyelamatan laut Rusia di pelabuhan Petropavlovsk-Kamchatsky mengatakan tim SAR juga menemukan lagi satu mayat yang mengambang, mengenakan rompi penyelamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun karena ombak besar dan cuaca buruk, mayat tersebut tidak bisa dievakuasi. Menurut Kementerian Perikanan dan Kelautan Korsel, kondisi cuaca dan air yang buruk kian mempersulit upaya pencarian. (Baca:
Ombak Enam Meter Sulitkan Pencarian Kapal Korsel)
Sejauh ini telah tujuh orang awak yang ditemukan selamat, tiga di antaranya adalah warga Indonesia. Seorang awak Korea Selatan ditemukan tewas. Di kapal pukat pencari ikan pollock itu ada 35 awak yang berasal dari Indonesia. (Baca:
Tiga ABK WNI yang Selamat Dalam Kondisi Baik)
Sekitar 50 keluarga korban kapal tenggelam tersebut menanti kabar di markas Sajo Industries, perusahaan pemilik kapal, di bagian selatan pelabuhan kota Busan, Korsel.
Para keluarga mengeluh dengan mengatakan bahwa Sajo telah memaksa para awak turun mencari ikan saat cuaca buruk di atas kapal tua berumur 35 tahun. (Baca:
Kronologi Tenggelamnya Kapal Pukat Korsel)
Pencarian akan kembali dilakukan dengan tenaga bantuan tambahan. Rusia akan menurunkan pesawat dan kapal penyelamat ke lokasi insiden, sementara Sajo akan mengirim tambahan enam kapal penangkap ikan untuk membantu pencarian.
Suhu udara di Laut Bering saat ini dilaporkan berada di bawah minus 10 derajat Celcius, menambah kekhawatiran akan keselamatan para awal di dalam air. (Lihat lokasi tenggelamnya pesawat di
sini)