Manila, CNN Indonesia -- Pemerintah Filipina mengirim makanan dan pasok obat-obatan ke provinsi-provinsi yang akan dilalui oleh 3 badai sementara sebagian besar dari wilayah itu masih belum pulih dari kehancuran akibat badai Haiyan akhir tahun lalu.
Penduduk desa-desa pesisir dan wilayah yang rentan akan tanah longsor telah diminta untuk mengungsi ke lokasi yang telah ditentukan oleh pemerintah sementara badai Hagupit bergerak menuju provinsi Samar Timur di Filipina Tengah.
Badai ini bergerak dengan kekuatan hingga 140 kilometer per jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badai Hagupit saat ini masih bergerak di atas kepulauan Palau dan akan meningkatkan kekuatan sebelum menghantam Filipina timur pada Sabtu (6/12).
Kantor Risiko Badai Tropis memperkirakan Hagupit akan berubah menjadi badai kategori 4 dalam waktu 36 jam.
"Kami akan menerapkan wajib evakuasi," ujar Jerry Yaokasin, wakil walikota Tacloban City.
"Tidak ada lagi alasan, kami sudah mengalami badai Yoldanda, dan begitu banyak korban, ini sudah di luar akal sehat kami," ujarnya sambil merujuk pada badai Haiyan yang menewaskan tujuh ribu orang pada November lalu.
Tacloban City menjadi daerah terparah akibat badai paling kuat yang pernah menerpa daratan di Filipina dan setengah dari korban yang hilang itu merupakan penduduk kota ini.
Meski badai Hagupit lebih lemah dibandingkan badai Haiyan, badai ini diperkirakan akan menyebabkan ombak mencapai ketinggian 3-4 meter yang bisa menghancurkan rumah dan pepohonan.
Badan meteorologi negara ini memperkirakan kemungkinan badai ini menerpa daratan adalah 75 persen.
"Kami menempatkan diri pada situasi terburuk," ujar Landrico Dalida Jr, wakil ketua badan meteorologi di Pagasa.
Organisasi Germanwatch, yang dibiayai pemerintah, mengatakan Filipina adalah negara yang paling terkena dampak cuaca terburuk pada 2013.
Kekhawatiran akan cuaca buruk ini bertambah setelah ada perubahan jalur badai dimana wilayah selatan negara itu terus diterpa badai kuat dalam tiga tahun terakhir.
Sekitar 20 badai menerpa negara ini setiap tahun, sebagian besar melanda wilaya utara di pulau Luzon.