Damaskus, CNN Indonesia -- Program Pangan Dunia PBB meluncurkan kampanye yang tidak biasa, yaitu meminta masyarakat dunia untuk menyumbang US$1 per orang untuk para pengungsi Suriah di dunia, karena PBB akan menghentikan bantuan pangan setelah bulan Desember ini.
Kampanye PBB tersebut akan berlangsung selama 72 jam sejak Kamis (4/12). PBB menyakini, dengan jumlah penduduk dunia yang mencapai 64 juta, sumbangan yang terkumpul untuk dapat mencapai US$64 juta.
Kampanye tersebut diumumkan dua hari setelah PBB menyatakan terpaksa menangguhkan voucher makanan untuk pengungsi Suriah yang berjumlah 1,7 juta orang karena tidak memiliki US$64 juta untuk menutupi biaya pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengungsi Suriah saat ini tersebar ke sejumlah negara, seperti Yordania, Lebanon, Turki dan Mesir. Dengan penghentian bantuan pangan dari PBB, mereka terancam kelaparan.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson menyatakan bantuan makanan bukan hanya diperlukan bagi pengungsi Suriah, namun juga pengungsi dari sejumlah negara lainnya.
Eliasson memperkirakan lebih dari 100 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan saat ini. Jumlah ini tiga kali lipat lebih banyak dari 10 tahun lalu.
"Masalah kemanusiaan semakin buruk dengan sangat cepat," kata Eliasson, seperti ditulis Al-Arabiya, Kamis (4/12).
Eliasson mengatakan jumlah dana bantuan kemanusian meningkat hingga 600 persen dalam dekade terakhir, dari US$3 miliar menjadi US$17 miliar.
Sementara, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB, Ertharin Cousin, menyatakan seumbangan US$1 per orang akan sangat berarti bagi para pengungsi.
"Bahkan satu dolar bisa membuat perbedaan," kata Cousin.
Eliasson mengatakan sejumlah krisis kemanusiaan di Suriah, Irak, Republik Afrika Tengah, dan epidemi Ebola serta berbagai bencana alam terus menguji batas dan bagi individu, organisasi, pemerintah dan PBB untuk memberikan respon bantuan.
"Situasi tahun ini seperti peringatan keras bagi bencana yang akan datang. Semakin banyak konflik, pergeseran demografi yang besar dan perpindahan besar-besaran , kerawanan pangan yang serius , urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan kumuh, dan kelangkaan air kritis," kata Cousin
Cousin memperkirakan 12,2 juta warga Suriah saat ini membutuhkan bantuan.
Baca juga:
WHO: Hampir Tujuh Ribu Orang Tewas Akibat Ebola