ISIS DI LIBANON

Libanon: Wanita yang Ditahan Istri Baghdadi Selama Tiga Bulan

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2014 06:13 WIB
Menteri dalam negeri Libanon mengatakan bahwa perempuan yang ditahan pernah menjadi istri pemimpin ISIS al-Baghdadi selama tiga bulan enam tahun lalu.
Perang sipil Suriah yang terjadi sejak 2011 menyebarkan ketidakstabilan di negara tetangga seperti Libanon. (Reuters/Stringer)
Beirut, CNN Indonesia -- Menteri dalam negeri Libanon mengatakan bahwa perempuan yang ditahan oleh pasukan kemaanan Libanon adalah istri pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi selama tiga bulan.

Pernyataan itu dikeluarkan pada Rabu (3/12) oleh pejabat pemerintah Libanon yang berbicara secara terbuka untuk pertama kalinya tentang penangkapan.

Para pejabat keamanan di Libanon, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pada Selasa bahwa tentara Libanon menahan seorang istri dan putri Baghdadi saat mereka menyeberang dari Suriah akhir November. (baca: Wanita yang Ditangkap di Libanon BUkan Istri Baghdadi)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Menteri Dalam Negeri Nohad Machnouk mengatakan kepada saluran MTV Libanon pada Rabu bahwa wanita itu tidak lagi menjadi istri Baghdadi.

"Saja al-Dulaimi menikah sebanyak tiga kali dan Baghdadi adalah suaminya yang kedua selama tiga bulan enam tahun yang lalu,” kata Machnouk.

Sebuah sumber dari suku mengatakan Baghdadi memiliki tiga istri.

Informasi yang saling bertentangan terkait hubungan Dulaimi dengan Baghdadi telah menyebar sejak penangkapannya yang dilaporkan pada Selasa.

Irak, yang juga memerangi kelompok militan ISIS, membantah pada Rabu bahwa wanita itu merupakan istri Baghdadi. Menurut Irak, wanita itu adalah adalah adik dari seorang pria yang dihukum karena pemboman di Irak selatan.

Sementara itu, tidak ada reaksi dari ISIS terkait penangkapan Dulaimi.

Dulaimi ditahan di Libanon utara setelah ia ditemukan dengan paspor palsu, para pejabat Libanon mengatakan.

Surat kabari As- Safir melaporkan dia telah ditahan berkat koordinasi dengan “intelijen asing”.

Sebuah sumber keamanan Libanon mengatakan penangkapan itu menjadi ”kartu untuk menekan" negosiasi dalam rangka pembebasan 27 pasukan keamanan Libanon yang disandera oleh kelompok militan ISIS dalam pertempuran di sepanjang perbatasan Suriah pada Agustus lalu.

Perang sipil yang mendera Suriah yang terjadi sejak tahun 2011 telah menyebabkan ketidakstabilan di negara-negara tetangga seperti Libanon. (baca:  Kisruh Libanon Untungkan Petani Ganja)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER