BANTUAN YAMAN

Arab Saudi Hentikan Bantuan Dana ke Yaman

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2014 19:37 WIB
Arab Saudi menghentikan sementara bantuan dana ke Yaman karena khawatir dana itu akan digunakan oleh kelompok Houthi Syiah dekat dengan Iran.
Arab Saudi khawatir dengan peningkatan kekuatan Syiah Houthi di Yaman karena kelompok ini dekat dengan Iran. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Sanaa, CNN Indonesia -- Arab Saudi menghentikan sementara sebagian besar bantuan keuangan untuk Yaman yang menjadi indikasi ketidakpuasan negara itu pada peningkatan kekuatan politik para pejuang Syiah Houthi berhubungan baik dengan Iran.

Yaman, yang memerangi kelompok al Qaidah, gerakan pemisahan diri daerah selatan, korupsi dan pemerintah yang buruk seringkali tergangung pada negara tetangganya yang kaya untuk membiayai pengeluaran negara mulai dari gaji pegawai negeri hingga pembayaran dana kesejahteraan.

Tetapi setelah para pejuang Houthi mengambil alih ibukota Sanaan pada September, Arab Saudi yang merupakan Muslim Sunni menghentikan sementara sebagian besar bantuan karena khawatir para pemberontak akan mempergunakan kekuatan militernya untuk mendominasi politik domestik dan proyek-proyek yang dipengaruhi Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab Saudi juga khawatir penekanan gerakan itu pada hak-hak Syiah Zaydi akan mendorong ketegangan sektarian yang bisa dimanfaatkan oleh al Qaidah untuk merebut wilayah Islam Sunni dan menyerang kerajaan Arab Saudi.

Kesepakatan ditandatangani antara partai-partai politik dan Houthi berisi himbauan pembentukan pemerintah bersatu yang baru dan penarikan Houthi dari ibukota.

Namun meski pemerintah baru telah terbentuk, para pejuang Houthi tetap menjaga pos-pos penjagaan di kota itu dan juga gedung-gedung pemerintah.

"Arab Saudi menysaratkan bantuan akan diberikan jika kesepakatna itu diterapkan. Houthi harus mundur dari ibukota sebelum bantuan dicairkan," ujar seorang pejabat senior pemerintah Yaman kepada kantor berita Reuters.

Meski ada penghentian bantuan, Arab Saudi minggu ini mengumumkan bantuan pangan senilai US$54 juta bagi 45 ribu keluarga.

Seorang sumber negara Barat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa Arab Saudi masih membiayai sejumlah proyek pembangunan dan infrastruktur.

Tetapi sumber ini mengatakan Arab Saudi menghentikan pembayaran penting lain.

"Pendekatan Arab Saudi adalah "kami mundur dan membiarkan Yaman menghadapi konsekuensi memilih Houti dan pada akhirnya mereka akan sadar sendiri'. Kami sangat meragukan pandangan ini," ujar sumber tersebut.

Pejabat Yaman yang menolak disebutkan namannya mengatakan Arab Saudi terakhir kali memberi bantuan berjumlah US$450 juta untuk membayar dana kesejahteraan sosial, ditambah produk minyak senilai US$950 juta sebelum Sanaa direbut kelompok Houthi.

Riyadh kemudian menolak mencairkan dana senilai US$500 juta yang dialokasikan untuk kepentingan militer, termasuk pembelian amunisi dan onderdil pesawat tempur yang sudah tua.

Seorang sumber diplomatik Barat di Sanaa juga membenarkan bahwa bantuan Arab Saudi telah dihentikan. "Arab Saudi melihat segala sesuatu dari prisma Iran," ujarnya.

Awal November, "Arab Saudi mengatakan hal ini kepada kami, bahwa pendanaan akan dihentikan,"tambahnya.

Arab Saudi mengatakan bahwa mereka tidak bisa terlihat "memberi dana kepada Yaman karena kemungkinan uang itu digunakan oleh Houthi," kata sumber tersebut.

Di Riyadh, para pejabat keuangan Arab Saudi tidak menjawab permintaan Reuters untuk membero komenter akan masalah ini.

Juru bicara kementerian luar negeri Arab Saudi mengatakan seluruh bantuan keuangan dipegang oleh kementerian keuangan sehingga dia tidak bisa memberi komentar.
Milisi Houthi Syiah masih menjaga pos-pos pemeriksaan di Sanaa dan gedung-gedung pemerintah. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Yaman kesulitan mengembalikan stabilitas sejak aksi protes 2011 yang menyingkirkan Ali Abdullah Saleh.

Negara ini adalah salah satu negara miskin di dunia ARab dan lebih dari setengah dari 25 juta penduduknya berada dalam situasi "tidak aman di bidang pangan."

Keuangan Sanaa berkurang dengan cepat tahun ini ketika terjadi serangan-serangan ke jalur pipa minya oleh suku setempat dan militan membuat negara kehilangan sumber pendapatan utama.

Upaya pemerintah memerangi militan al Qaida dan juga pemberontak lain juga sudah kehabisan dana.

Barat khawatir pendekatan Riyadh menahan bantuan pada pemerintah Yaman akan menimbulkan masalah dan mendorong negara itu menjadi semakin tidak stabil.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER