Moskow, CNN Indonesia -- Presiden Vladimir Putin mengatakan uang yang dikumpulkan dalam satu dari dua dana "darurat" Rusia harus digunakan untuk mendukung perbankan dalam negeri.
Rencana ini dikemukakan disaat Putin merancang upaya membantu Moskow melawan sanksi yang dijatuhkan oleh negara Barat dan mendorong perekonomian dalam negeri.
Bank-bank terbesar Rusia seperti VTB, Gazprombank dan Bank Pertanian Rusia mencoba beralih ke dana negara untuk membantu mereka memenuhi permintaan pinjaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbankan Rusia saat ini tidak mendapat akses ke pendanaan luar negeri karena sanksi ekonomi yang dijatuhkan setelah Moskow terlibat dalam krisis Rusia.
"Kita mempunya dana tabungan dalam negeri yang besar, dana itu harus menjadi investasi yang efektif," ujar Putin dalam pidato kenegaraan tahunannya.
"Dengan dana cadangan yang ada, pertama Dana Milik Negara atau NWF, saya mengusulkan untuk merekapitalisasi bank-bank domestik dengan dana yang ditawarkan ini..untuk digunakan sebagai sumber pinjaman proyek-proyek terpenting di sektor ekonomi riil."
Tetapi dia tidak mengatakan seberapa besar dukungan dana yang akan diberikan itu.
Sejak 1 November, NWF, yang digunakan sebagai dana pensiun, tercatat bernilai US$81,7 miliar.
Ini adalah satu dari dua dana simpanan pemerintah Rusia, dana simpanan yang lain adalah Dana Cadangan yang berasal dari keuntungan pendapatan sektor minyak untuk menutupi kekurangan anggaran, dan hingga kini penempatan investasinya dikendalikan oleh peraturan-peraturan yang cukup ketat.
Sejumlah bank Rusia yang terkena dampak sanksi ekonomi seperti VTB, bank terbesar ke-2 di Rusia dan Gazprombank, sudah menerima bantuan dana pemerintah awal tahun ini.
Tetapi dua bank tersebut kini meminta bantuan hingga US$4,7 miliar dan dana tambahan lain.
Menteri Ekonomi Rusia Anton Siluanov mengatakan VTB mungkin akan menyalurkan dana negara untuk proyek-proyek yang didukung pemerintah seperti proyek gas alam Novatek.