BADAI FILIPINA

Topan Hagupit Tewaskan 27 Orang, Manila Siaga

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2014 21:58 WIB
Filipina menghentikan seluruh aktivitas di ibukota Manila, seiring kedatangan topan Hagupit. Sektor pertanian di Filipina merugi lebih dari Rp271 miliar.
Filipina menghentikan seluruh aktivitas di ibukota Manila, seiring kedatangan topan Hagupit. Sektor pertanian di Filipina merugi lebih dari Rp271 miliar. (Reuters/Erik De Castro)
Manila, CNN Indonesia -- Topan Hagupit yang menghantam wilayah timur Filipina telah menewaskan sedikitnya 27 orang dan menghancurkan ribuan rumah saat berjalan menuju pulau utama, Luzon, tempat ibukota Manila berada.

Diberitakan Reuters, Senin (8/12), Hagupit yang mulai melemah membuat pemerintah Manila siaga penuh. Kantor-kantor pemerintah, sekolah dan pasar modal ditutup, warga di dataran rendah dan dekat aliran air diungsikan.

Tentara dan pekerja medis serta relawan bersiap untuk melakukan pertolongan jika topan menghantam kota berpenduduk 12 juta orang itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Hagupit membuat wilayah timur pulau Samar porak-poranda. Badai tropis Hagupit berkecepatan 85-100 kilometer per jam menumbangkan pohon, merusak pembangkit listrik dan komunikasi serta merusak rumah.

Topan menuju provinsi Batangas pada Senin malam dan akan melalui Teluk Manila, sekitar 50 kilometer sebelah barat pusat kota.

"Total korban tewas saat ini 27 orang, kebanyakan mereka, kebanyakan mereka dari Borongan, wilayah timur Samar," kata Richard Gordon, kepala Palang Merah Filipina, seraya menambahkan bahwa kebanyakan tewas karena tenggelam di air banjir.

Gordon melanjutkan, sekitar 2.500 rumah rusak seluruhnya atau sebagian di Borongan, kota berpenduduk 64 ribu orang.

"Dapur kami hancur. Di sekeliling kami, permukiman kami, rumah-rumah rata seperti kertas dilipat," kata Arnalyn Bula, 27, warga kota Dolores di Samar Timur, tempat Hagupit bermula.

Hagupit yang terbentuk di Pasifik pada Sabtu malam lalu masuk dalam topan kategori Tiga, berjalan dimulai dari Samar menuju pulau Masbate. Dampaknya juga terlihat di Filipina tengah, termasuk pulau Leyte dan selatan Luzon.

Kendati mencekam, namun rakyat Filipina lega Hagupit tidak berdampak seperti Haiyan tahun lalu yang menewaskan lebih dari 7.000 orang.

Belajar dari Haiyan, pemerintah Filipina langsung mengosongkan kota dan desa-desa di sepanjang jalur pantai dan wilayah yang rawan longsor sesaat setelah pusat cuaca mengumumkan keadaan darurat.

Pertanian Rugi Rp271 Miliar

Selain kerugian properti, Filipina juga merugi di sektor pertanian.

Menteri Pertanian Filipina, Proceso Alcala, mengatakan kerugian awal yang tercatat untuk kerusakan infrastruktur pertanian dan hasil tani mencapai 1 miliar peso, atau lebih dari Rp271 miliar. Kerusakan terparah terjadi untuk hasil padi, sementara jagung hanya sedikit terdampak.

Alcala mengatakan mereka tengah mempertimbangkan untuk membeli tambahan 600 ribu ton beras untuk mengamankan pasokan pangan setelah lebih 48 ribu ton gabah kering rusak.

Wali Kota Dolores, Emiliana Villacarillo mengatakan hampir 100 persen persawahan di kota itu terendam banjir.

"Petani kami harus memulainya lagi dari nol. Kami perlu benih baru," kata Villacarillo.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER