KAPAL TENGGELAM

Pemilik Kapal Oriong-501 akan Beri Kompensasi pada Korban

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2014 16:00 WIB
Menlu mengatakan Indonesia mendesak Sajo Industries, perusahaan pemilik kapal Oriong-501, untuk menuntaskan kewajibannya terhadap ABK korban kapal tenggelam.
Tiga WNI korban kapal tenggelam yang selamat saat ini sedang dalam perjalanan menuju Busan, Korea Selatan. (Getty Images/Johnnorth)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi meminta Sajo Industries, perusahaan pemilik kapal Oriong-501, untuk segera menuntaskan kewajibannya terhadap ABK WNI yang menjadi korban tenggelamnya kapal ikan tersebut.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pihak Sajo Industries bertanggung jawab untuk memberikan kompensasi terhadap para korban.

"Seluruh ABK WNI telah diasuransikan dan keluarga korban akan menerima kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku," ungkap Sajo Industries, dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Sajo Industries mengungkapkan, saat ini sebanyak 3 ABK WNI yang selamat dan 14 jenazah ABK WNI yang ditemukan telah berada di kapal Odeyn milik Rusia menuju Busan, Korea Selatan, melalui Vladivostok, Rusia.

Diperkirakan kapal Odeyn akan tiba di Busan sekitar tanggal 20–22 Desember 2014.

Setiba di Busan, tim teknis DVI (Disaster Victim Identification) Polri yang terdiri dari 1 orang spesialis forensik, 1 orang ahli DNA dan 1 orang ahli finger prints akan bergabung dengan tim ahli Korea Selatan untuk melakukan proses identifikasi jenazah.

Selain memberikan asuransi dan kompensasi, Sajo Industries juga berjanji untuk memperbaiki proses rekrutmen guna menghindari kecelakaan serupa.

Indonesia, menurut Retno, akan memprioritas perlindungan WNI melalui perbaikan proses rekrutmen ABK WNI melalui mekanisme koordinasi langsung bersama dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan.

Kapal ikan Oriong-501 seberat 1.753 ton tenggelam di barat Laut Bering pada Senin (1/12).

Satu inspektur asal Rusia, tiga warga Filipina dan tiga WNI selamat dari insiden tersebut.

Sementara 27 orang lainnya dinyatakan tewas dan 26 lainnya masih hilang.

Proses pencarian korban hilang telah dilanjutkan kembali pada Selasa (9/12), setelah sempat dihentikan beberapa hari karena cuaca buruk.

Pemerintah Seoul telah mengirimkan dua pesawat pengintai maritim dan satu kapal patroli bermuatan 5.000 ton ke lokasi tenggelamnya kapal untuk membantu pencarian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER