FILM PROPAGANDA

Hitler Muncul dalam Film Propaganda Thailand

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2014 17:22 WIB
Sebuah film propaganda pemerintah Thailand yang disebarkan oleh junta militer menjadi kontroversial karena terdapat adegan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
Gambar Hitler, swastika dan memorabilia Nazi lainnya merupakan pemandangan yang biasa nampak di Thailand, menghiasi kaos dan pernak-pernik. (Ilustrasi/Getty Images/Thinkstock)
Bangkok, CNN Indonesia -- Sebuah film propaganda pemerintah Thailand yang memperkenalkan '12 Amandemen' menjadi kontroversi karena terdapat adegan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

Film pendek yang merupakan salah satu dari rangkaian film yang ditugaskan oleh para jenderal militer untuk ditayangkan di seluruh sekolah di Thailand, menceritakan tentang dua siswa sekolah yang harus menerima kenyataan bahwa menang dan kalah adalah bagian dari kehidupan.

Namun penonton terkejut ketika film pendek tersebut dibuka dengan animasi yang menunjukkan seorang siswa tengah menyelesaikan gambar Adolf Hitler yang tengah berdiri di depan lambang swastika besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menunjukkan kegagalan besar pada pemahaman pemerintah Thailand yang secara eksplisit ingin memperlihatkan sejarah," kata Responsible History Education Action, sebuah situs web yang dibentuk untuk memerangi penggunaan citra Nazi di Thailand, seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (10/12).

"Kami prihatin dan sangat sedih bahwa citra Hitler dan Nazi swastika ditampilkan dalam film pendek yang dirilis pemerintah, yang dimaksudkan untuk mengenalkan nilai-nilai kepada rakyat," seperti ditulis website tersebut.

Film pendek yang sebelumnya diunggah ke YouTube, kini tak lagi bisa diakses.

Sutradara film tersebut, Kulp Kaljaruek, menyatakan dia tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun dan hanya berusaha menggambarkan perkembangan moral anak.

"Adegan itu simbolis, menggambarkan sang anak yang memilih arah yang salah," kata Kulp, yang merupakan anak dari kepala Kantana Group, salah satu studio film terbesar di Thailand.

Kulp menyatakan, Hitler merupakan sosok yang kuat, meskipun bukan figur yang baik.

"Sang anak digambarkan sebagai sosok yang kuat, tetapi di akhir film, sang anak memilih menjadi orang yang baik," kata Kulp.

Kulp menegaskan filmnya telah disetujui oleh pemerintah junta militer Thailand. Kulp menyatkan tak ada yang menanyakan adegan tersebut ketika film tersebut disetujui oleh pemerintah Thailand.

Gambar Hitler, swastika dan memorabilia Nazi lainnya merupakan pemandangan yang biasa nampak di Thailand, menghiasi kaos dan pernak-pernik. Fenomena ini terjadi ditengarai karena kurangnya pemahaman sejarah soal ideologi politik.

Tahun lalu, Universitas Chulalongkorn, salah satu universitas bergengsi di Bangkok merilis permohonan maaf kepada publik karena salah satu mahasiswa kampus tersebut membuat mural bergambar Hitler ketika merayakan kelulusan.

Hal serupa juga terjadi di sebuah sekolah Katolik ketika salah satu siswanya berpakaian seragam Nazi pada parade hari olahraga tahun 2011 silam.

Di Thailand, setiap siswa yang berusia delapan hingga 18 tahun diwajibkan untuk mempelajari 12 Amandemen yang dibuat oleh pemerintah junta militer.

Pembelajaran 12 Amandemen menyoroti kepatuhan terhadap kerajaan Thailand. Namun, beberapa kelompok mahasiswa menyatakan kewajiban tersebut adalah bentuk cuci otak.

Baca juga: Mahasiswa Thailand Ditahan karena Salam Tiga Jari
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER