Pakistan, CNN Indonesia -- Polisi Pakistan mengatakan seorang wanita berusia 60 tahun, isteri dan tiga anaknya dikapak hingga tewas oleh keluarga perempuan itu sebagai balas dendam karena pasangan itu menikah 28 tahun lalu.
Satu anak mereka yang berusia 18 tahun hanya luka-luka dalam serangan pada Selasa (9/12) malam di kota Jhang, Pakistan Tengah.
Polisi mengatakan korban luka menunjuk pelakunya sebagai sejumlah anggota keluarga ibunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi di kantor polisi Athara Hazara mengatakan korban mengatakan kepada pihak berwenang bahwa serangna itu merupakan aksi balas dendam karena sang ibu yagn bernama Fatima menikahi kembali sepupu yang dicintainya 28 tahun lalu.
Empat anggota keluarga Fatima tiba dari ibukota Islamabad ke kota itu dengan golok dan kapak.
"Dia mengatakan, "Kami mencoba saling menyelamatkan tetapi tidak bisa karena mereka membawa senjata," ujarnya.
Polisi mengatakan belum jelas alasan keluarga Fatima menunggu 28 tahun untuk menyerangnya.
Perilaku pembunuhan demi kehormatan atau honour killing, dimana seorang wanita dibunuh karena dianggap mempermalukan keluarga secara sosial, terjadi beberapa kali sehari di Pakistan
Kasus-kasus ini jarang diselidiki atau diajukan ke pengadilan, tetapi jika pun dibawa ke depan hukum, hukum di negara itu mengijinkan keluarga dekat seorang perempuan untuk memaafkan pembunuhnya.
Tetapi seringkali justru keluarga dekat itulah yang melakukan pembunuhan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kaum perempuan dicabik-cabik oleh anjing, dimutilasi, dikubur hidup-hidup dan disiram air keras hidup-hidup karena melakukan tindakan yang dianggap kejahatan seperti melihat ke luar jendela, bernyanyi, mengenakan celana panjang atau menikahi pria yang mereka cintai.
Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan mengatakan pada 2013 terdapat 869 kasus pembunuhan demi kehormatan yang dilaporkan media.
Tetapi angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak kasus ini yang tidak dilaporkan.