PROYEK SUEZ

Mesir Harus Reformasi Birokrasi untuk Suez

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2014 19:54 WIB
Pemerintah Mesir diminta melakukan reformasi birokrasi dan peraturan untuk memastikan keberhasilan proyek pembangunan sepanjang tepi Terusan Suez.
Terusan Suez sedang dikembangkan menjadi dua jalur kapal sementara daerah di sekitarnya dikembangkan menjadi daerah industri. (Getty Images/Scott Nelson)
Kairo, CNN Indonesia -- Konsultan proyek pengembangan daerah Terusan Suez mengatakan birokrasi pemerintah Mesir yang rumit bisa menghambat keberhasilannya.

Yehia Zaki, direktur operasi perusahaan Dar Al-Handasah cabang Mesir, mendesak pemerintah negara itu melakukan reformasi birokrasi dan legal.

Proyek Suez, yang diumumkan Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada Agustus, bertujuan mengubah terusan ini menjadi pusat industri dan logistik internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dalam skema berbeda, militer negara itu mulai menggali terusan kedua agar terusan ini menjadi jalur lalu lintas kapal dua arah.

"Jika mau ada kesempatan proyek ini berhasil, harus ada lingkungan yang bisa mendorongnya. Birokrasi atau peraturan yang ada ditambah buruknya infrakstruktur tidak akan membantu proyek ini," ujar Zaki dalam wawancara dengan kantor berita Reuters.

Terusan Suez adalah rute perkapalan antara Eropa dan Asia yang berkembang pesat yang menghasilkan pendapatan sekitar US$5 miliar per tahun dan menjadi sumber pemasukan dana terpenting bagi Mesir setelah mengalami penurunan pendapatan di sektor pariwisata dan investasi asing sejak 2011.

Jaringan kementerian, badan dan aparat yang luas telah melesukan bisnis di Mesir selama beberapa dekade.

Presiden Sisi melancarkan kampanye reformasi ekonomi pertengahan 2014 dengan pajak baru dan pengurangan subsidi BBM.
Mesir mendapat pendapatan sebesar US$5 miliar setiap tahun yang sangat penting bagi pemasukan pemerintah. (Getty Images/Scott Nelson)
Meski kabinet presiden Mesir ini lebih terbuka mengenai tantangan yang dihadapi negara itu dibandingkan kabinet sebelumnya, masih belum jelas upaya Presiden Sisi untuk memotong birokrasi.

Zaki tampaknya yakin pemerintah saat ini lebih serius mewujudkan mega proyek tersebut.

"Bervariasi tergantung pada kementerian, badan, tetapi secara rata-rata positif bagi saya sebagai konsultan sektor swasta. Jauh lebih baik dari hubungan dengan pemerintah di bidang lain," katanya.

Konsorsium yang dipimpin Dar al-Handasah diharapkan bisa menyelesaikan rencana induk, termasuk kemungkinan investasi dalam layanan industri, logistik dan kemaritiman, proyek ini pada Maret mendatang.

"Visinya adalah mengubah area ini menjadi tempat yang berbeda sama sekali dan mengambil keuntungan dari lokasi dan nilai tambahnya," ujar Zaki.

Dia menolak membeberkan nilai investasi keseluruhan dengan mengatakan bahwa cakupan proyek ini belum sepenuhnya ditentukan.

"Kita bisa menggarap area sebesar 250-300 kilometer per segi atau dua kali lipatnya, jadi bisa berubah dengan drastis," kata Zaki.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER