Tel Aviv, CNN Indonesia -- Seorang warga Amerika Serikat ditahan di Israel setelah kedapatan memiliki bahan peledak yang akan digunakannya untuk meledakkan situs-situs suci umat Islam.
Menurut badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Beit, Adam Livix ditahan November lalu atas kepemilikan bahan peledak untuk tujuan serangan terorisme.
"Dia ditahan dengan beberapa jenis amunisi dan peledak yang dicuri dari Angkatan Bersenjata Isrfael, IDF, dan mengaku dalam interogasi telah melakukan survei terhadap beberapa target potensial," ujar pernyataan Shin Beit pada Selasa (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria 30 tahun ini datang ke Israel pada tahun 2013 setelah menjadi buronan di AS karena kasus narkoba.
Sebelum masuk ke Israel, dia tinggal secara ilegal selama 1,5 tahun di Hebron dan Bethlehem yang dikuasai Palestina di Tepi Barat.
Di Israel Livix mengaku sebagai anggota NAVY SEAL, pasukan operasi khusus Amerika Serikat, dan telah menangani beberapa aktivitas kriminal. Dia juga mengaku memiliki pandangan soal beberapa serangan teroris.
"Livix juga menyampaikan pendapat negatifnya soal populasi Arab di Israel dan keinginannya untuk menghancurkan situs-situs Islam di Israel," ujar pernyataan Kementerian Kehakiman Israel.
Pada Oktober lalu, Livix meminta teman sekamarnya yang merupakan tentara Israel untuk memberikannya peledak, bahkan membayar untuk sekitar 1,3 kilogram bom dan amunisi yang diperolehnya.
Saat hendak ditangkap polisi, pria ini mencoba kabur dengan melompat dari lantai tujuh apartemennya ke balkon di bawahnya. Pengadilan Israel memerintahkan dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Livix.
Saat ditanyai polisi, dia mengaku merencanakan serangan terhadap situs umat Islam dan beberapa kasus penipuan lainnya.
Sumber:
CNNBaca juga:
Jemaah Yahudi Ditikam di Sinagoga New YorkKebijakan Dagang Israel Rugikan Palestina Rp3,8 TriliunRumah Pelaku Penusukan di Israel Dihancurkan