Los Angeles, CNN Indonesia -- Sony Pictures Entertainment tetap akan menggelar karpet merah untuk premier film "
The Interview" tetapi para bintang film yang berperan di film itu tidak akan disorot oleh media seperti acara premiere pada umumnya.
Studio film ini mengatakan hanya fotografer dan kameramen dari tim video Sony yang akan mengambil gambar di acara yang akan dilaksanakan Kamis (11/12) di Los Angeles.
Dengan demikian para wartawan tidak memiliki kesempatan bertanya kepada Seth Rogen dan James Franco mengenai serangan siber besar-besaran ke jaringan komputer Sony yang menurut banyak pihak terkait dengan film ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film komedi ini bercerita mengenai rencana penculikan pemimpin Korea Utara Kim Jon-un, yang dikecam oleh pemerintah negara tertutup itu sebagai dukungan terang-terangan terhadap terorisme dan aksi perang.
Pihak yang dekat dengan proses penyelidikan serangan siber ini mengatakan kepada Reuters bahwa Korea Utara merupakan tersangka utama pelaku, namun seorang diplomat negara itu menyangkal keterlibatan mereka.
Dalam film yang akan dirilis secara luas di Amerika Serikat dan Kanada pada 25 Oktober, Franco dan Rogen berperan sebagai wartawan yang mendapat kesempatan mewawancarai Kim Jong un.
[Gambas:Video CNN]Mereka kemudian direkrut oleh CIA untuk membunuh presiden Korea Utara tersebut.
Studio ini juga membatalkan jumpa pers bersama para bintang yang sedianya akan diadakan minggu ini di Los Angeles, dan rencana jumpa pers serupa di New York kemungkinan akan juga dibatalkan.
Kelompok "Guardian of Peace" yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu menuntut Sony tidak merilis film ini. Permintaan itu diunggah di situs berbagi file pada Rabu (10/12).
Serangan siber pada 24 November ini melumpuhkan jaringan komputer Sony dan rahasia perusahaan ini pun dibobol.
Diantara rahasia yang disebarkan oleh pelaku adalah korespondensi surat elektronik dari Direktur Utama Sony Corp Kazuo Hirai yang memerintahkan "The Interview" diperlukan setelah Korea Utara berang.