KEKERASAN UIGHUR

Warga Uighur Didorong Belajar Bahasa Mandarin

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2014 19:17 WIB
Pemerintah Tiongkok mendorong kelompok suku minoritas Uighur di Xinjiang mempelajari bahasa Mandarin untuk bisa bersaing mendapatkan pekerjaan yang layak. 
Aparat keamanan dikerahkan untuk mengatasi aksi protes yang dilakukan warga Uighur. (Getty Images/Guang Niu)
Beijing, CNN Indonesia -- Petinggi Partai Komunis Tiongkok mengatakan pendidikan dua bahasa di kalangan anak-anak wilayah Xinjiang akan membantu mempertahankan stabilitas dan pembangunan di wilayah ini.

Yu Zhengsheng salah satu pemimpin partai komunis mengatakan bahwa mampu berbicara dalam bahasa Mandirin merupakan keahlian yang sangat diperlukan.

"Jika ingin mempertahankan stabilitas sosial dan persatuan antar etnis, kita harus mengedepankan pendidikan dan pekerjaan dan berusaha kualitas pendidikan dua bahasa," ujar Yu seperti dikutip stasion televisi pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yu Zhengsheng berbicara di depan sekelompok pemuda Uighur yang sedang berkunjung ke Beijing.

Xinjiang, yang mayoristas penduduknya adalah kelompok Muslim Uighur, diwarnai aksi kekerasan selama bertahun-tahun yang menurut pemerintah di Beijing dilakukan oleh kelompok Islamis yang menginginkan negara merdeka meski kelompok hak asasi menyebut kendali Beijing yang ketat pada budaya Uighur merupakan penyebab utama.

Pendidikan dua bahasa akhir-akhir ini dipromosikan untuk membantu kelompok minoritas, terutama di tempat-tempat sensitif seperti Xiniang, bisa mendapatkan pekerjaan karena ketidakmampuan berbicara dalam bahasa Mandari mempersulit mereka untuk bersaing.

Yu Zhensheng mengatakan pendidikan dua bahasa akan memastikan pelajar di Xinjiang mendapat pendidikan yang sama bagusnya dengan tempat lain di negara itu.

Pemerintah Tiongkok mengucurkan lebih banyak dana untuk mengatasi masalah ekonomi yang tampaknya diakui sebagai akar penyebab kekerasan di Xinjiang dimana pekerjaan dengan gaji tinggi diberikan kepada pendatang yang berbahasa Mandarin.

Yu Zhensheng menegaskan upaya lebih banyak akan dilakukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pelatihan teknis kepada penduduk minoritas.

Xinjiang, wilayah kaya sumber alam yang strategis terletak di perbatasan dengan Asia Tengah, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan Tiongkok akan energi.

Para pengamat mengatakan sebagian besar hasil penjualan sumber alam itu dinikmati penduduk suku Han yang mayoritas yang meningkatkan kebencian di kalangan kelompok Uighur.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER