UANG PALSU

Italia Sita Uang Koin Palsu Buatan Tiongkok

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Des 2014 03:04 WIB
Kepolisian Italia menyita uang koin euro palsu senilai 556 ribu euro atau Rp8,7 miliar yang dibuat di Tiongkok dalam sebuah kontainer di kota Naples.
Kepolisian Italia menyita uang koin euro palsu senilai 556 ribu euro atau Rp8,7 miliar yang dibuat di Tiongkok dalam sebuah kontainer di kota Naples. (Reuters/Regis Duvignau)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Italia pada Jumat (12/12) menyita uang koin euro palsu senilai 556 ribu euro atau Rp8,7 miliar yang dibuat di Tiongkok dalam sebuah kontainer di kota Naples.

Penyidik di Palermo, Calogero Ferrera yang memimpin penyelidikan bernama "Uang Shanghai" mengatakan bahwa ini adalah penyitaan terbesar dalam sejarah mata uang bersama euro yang mulai dialirkan pada 2002.

Polisi paramiliter menahan 12 orang, termasuk empat warga negara Tiongkok, atas dakwaan konspirasi dalam memproduksi dan mendistribusikan uang palsu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah uang palsu kualitas tinggi yang diproduksi oleh Tiongkok dan siap diedarkan di pasar Italia sebelum musim belanja Natal," tulis kalimat dalam surat penangkapan.

Sebanyak 306 ribu koin itu terdiri dari pecahan 1 dan 2 euro.

Koin palsu 2 euro adalah yang paling baik produksinya sehingga tidak bisa dibedakan dengan yang asli. Bahkan menurut Ferrera, koin ini bisa terbaca di mesin pembeli minuman. Penyelidikan masih terus dilakukan.

Italia, terutama wilayah sekitar Naples adalah tempat yang marak beredar euro palsu, namun ini adalah kali pertama polisi menemukan uang palsu buatan Tiongkok.

Penyidik uang palsu di Naples, Gerardo Marinelli, mengatakan bahwa pada September lalu setengah dari seluruh uang palsu di 18 negara pengguna euro berasal dari Naples.

Namun uang palsu yang beredar biasanya adalah pecahan kecil.

September lalu, polisi finansial Italia menahan seorang pria yang memiliki uang palsu pecahan 50 euro senilai 17 juta euro di dalam mobilnya di pusat perbelanjaan dekat Naples.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER