Sana'a, CNN Indonesia -- Serangan bom salah sasaran yang diduga diluncurkan oleh pejuang al-Qaidah, dengan target militan Houthi, meledak di sebelah bus yang membawa anak-anak pulang dari sekolah di pusat kota Radaa, Yaman, pada Selasa (16/12).
Para pejabat keamanan senior dan penduduk setempat mengatakan bahwa serangan bom ditempatkan dalam dua mobil.
Salah satu bom mobil seharusnya menghantam lokasi di mana kelompok militan Houthi sering mengadakan pertemuan. Namun nahas, bom tersebut malah meledak di sebelah bus sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bom mobil seharusnya langsung menghantam markas Houthi. Namun, karena salah sasaran, banyak anak-anak tidak bersalah kehilangan nyawa," kata ktivis pro-Houthi, Osama Sari, kepada
CNN, Selasa (16/12).
Sedikitnya 31 orang, termasuk di antaranya 20 anak-anak tewas dalam serangan bom ini.
"Seluruh anak yang tewas berusia di bawah 12 tahun," kata Sari.
Sementara, pejabat Kementerian Dalam Negeri mengkonfirmasi bahwa korban dari kelompok Houthi mencapai 11 orang.
Namun, menurut keterangan saksi mata, jumlah korban tewas dari kelompok Houthi mencapai lebih dari 18 orang.
Sumber medis menyatakan puluhan orang lainnya terluka, enam di antaranya dalam kondisi kritis.
Kota Radaa adalah pusat pertahanan al-Qaidah yang saat ini dikuasai kelompok Houthi setelah bentrokan pada bulan Oktober yang menewaskan ratusan orang dari kedua belah pihak.
Semenjak Radda jatuh ke tangan Houthi, al-Qaidah terus meningkatkan serangan terhadap Houthi setiap hari, mengakibatkan ratusan anggota Houthi dan warga sipil tak berdosa tewas.
Houthi mengikuti sekte Islam Zaidi dan dianggap sebagai penganus Islam Syiah oleh al-Qaidah yang menganut Islam Sunni.