Moskow, CNN Indonesia -- Kantor kelompok hak asasi manusia di wilayah Chechnya dibakar dan beberapa anggotanya ditahan oleh militer yang menyamar pada Minggu (14/12).
Lembaga bernama Joint Mobile Group telah dikecam oleh Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang disokong oleh Rusia setelah mereka mengkritisi metode hukuman yang digunakan kepada tersangka pemberontak Islam di Chechnya.
"Sekitar pukul 13.00 waktu setempat, beberapa pejabat polisi Chechnya memasuki apartemen Joint Mobile Group yang terletak di sebelah kantor yang terbakar dan dengan paksa mencari dua anggota staf di sana," kata Tanya Lokshina, direktur Human Rights Watch di Moskow di halaman Facebook-nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa jam setelah ditahan di apartemen mereka di Grozny, dua aktivis dibebaskan meskipun penculik tetap menyita semua perangkat elektronik mereka, Lokshina melanjutkan.
Sabtu (13/12) malam kantor kelompok itu juga terbakar, meskipun penyebab kebakaran belum diketahui.
Interfax melaporkan sumber penegak hukum Chechnya menyangkal bahwa polisi telah menahan anggota kelompok itu.
Peristiwa ini menegaskan ketegangan yang terjadi di Chechnya setelah kelompok-kelompok hak asasi manusia mendokumentasikan pelanggaran HAM selama dua perang separatis di Chechnya di bawah kekuasaan Kadyrov yang didukung Kremlin.
Kelompok hak asasi manusia juga menuduh pasukan keamanan Kadyrov melakukan penahanan, penyiksaan dan pembunuhan. Hal itu, menurut mereka telah menciptakan iklim ketakutan yang memaksa kelompok-kelompok hak asasi berhenti bekerja di Chechnya.
Pemimpin Joint Mobile Group, Igor Kalyapin, secara terbuka mengkritik Kadyrov dalam beberapa pekan terakhir atas sejumlah rumah yang hancur setelah Kadyrov menyerukan hukuman bagi keluarga yang diduga menjadi gerilyawan Islam.
Empat rumah diidentifikasi sebagai milik orang-orang bersenjata yang tubuhnya termasuk di antara mereka yang tewas setelah baku tembak antara militan dan polisi yang menewaskan 25 orang di pusat ibukota Chechnya, Grozny awal bulan ini.
Baca juga:
Enam Belas Tewas Akibat Seranan di Chechnya