London, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan negaranya belum mengambil keputusan mengenai kemungkinan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri konflik Israel dan Palestina.
"Kami belum memutuskan mengenai bahasa, pendekatan, resolusi yang spesifik," kata Kerry dalam jumpa pers di London.
"Ini bukan saatnya membicarakan percakapan pribadi atau berspekulasi tentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang belum diajukan meski sudah ada pernyataan-pernyataan di media," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin (15/12) bahwa dia berupaya mendapakan jaminan dari Kerry bahwa Washington akan menolak upaya terpisah dari Palestina dan Eropa untuk menentukan periode waktu pendirian negara Palestina.
Setelah bertemu Netanyahu di Roma, Kerry berunding dengan rekannya dari Perancis, Inggris dan Jerman di Paris sebelum membicarakan langkah-langkah itu dengan perunding utama Palestina Saeb Erekat dan pejabat Liga Arab di London.
Seorang pejabat senior departemen luar negeri AS mengatakan bahwa pertemuan di London "sepakat untuk melanjutkan konsultasi mereka."
Pada Minggu (14/12) kepemimpinan Palestina sepakat untuk menyerakah satu rancangan resolusi, dengan bantuan Yordania, yang akan diajukan ke 15 anggota Dewan Keamanan yang meminta Israel mengakhiri pendudukan di wilayah Palestina pada akhir November 2016.
Amerika Serikat, yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan, sebelumnya menyatakan tidak bisa menerima satu kerangka waktu dalam usul Palestina ini.
Palestina membutuhkan sembilan dari 15 suara di Dewan Keamanan untuk bisa meloloskan resolusi itu, yang akan memaksa AS harus memutuskan untuk mempergunakan hak vetonya atau tidak.
Kerry menambahkan semua pihak harus "mengukur dengan hati-hati" setiap langkah yang diambil dan "pengurangan suhu harus dilakukan" di wilayah untuk mencari jalan perdamaian yang diinginkan oleh Israel dan Palestina.
"Status quo tidak bisa terus berlangsung bagi kedua belah pihak," katanyua. "Saat ini kami mencoba membangun perundingan yang konstruktif denga semua pihak untuk mencari jalan terbaik".
 PM Benjamin Netanyahu meminta John Kerry untuk menolak resolusi Palestina. (Reuters/Evan Vucci/Pool) |
Tekanan dari Palestina dan Eropa terjadi ketika Israel bersiap mengadakan pemilu pada Maret dan Kerry mengatakan penting untuk tidak mencampuri pemilu ini.
"Ini sulit dan rumit karena kami yakin bahwa sebenarnya tidak ada pihak yang boleh ikut campur atau melakukan satu tindakan yang bisa dipandang sebagai aksi ikut campur pada pemilu," kata Kerry.
"Kami ingin mencari jalan yang paling konstruktif dalam masalah ini, yang tidak memiliki dampak tetapi bisa mengatasi kekerasan".