Sydney, CNN Indonesia -- Amerika Serikat telah mengosongkan gedung konsulatnya di Sydney yang terletdak berdekatan dengan kafe yang dikuasai oleh sekelompok bersenjata yang menyandera beberapa orang di dalamnya.
Konsulat AS di Sydney juga mengeluarkan peringatan darurat kepada warga AS di Sydey yang meminta mereka "terus waspada dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk keamanan mereka".
Juru bicara konsulat AS di Sydney mengatakan sejumlah pegawai penting tetap berada di gedung mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu harian Sydney Morning Herald memberitakan bahwa bendera yang dipasang di dalam kafe itu bukan bendera ISIS, tetapi bendera Islam yang seringkali dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok Jihadis.
Pakar terorisme dari Universitas Monash dikutip oleh harian ini bahwa "sulit mendapatkan bendera ISIS, dan orang biasanya memanfaatkan apa yang mereka miliki".
Pernyataan ini tidak bisa mengkonfirmasi atau membantah bahwa penyandera ini memiliki hubungan dengan ISIS atau kelompok lain.
Bendera itu tampaknya memuat dua kalimat Syahadat yang seringkali disalahgunakan oleh berbagai kelompok jihadis.
Australia adalah salah satu negara yang ikut dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS di Suriah dan Irak.
Negara ini telah menyatakan dalam keadaan waspada penuh menghadapi serangan Muslim dalam negeri yang menjadi radikal dan baru kembali dari konflik di Timur Tengah itu.
Sekitar tigapuluh orang disandera oleh sekelompok bersenjata yang menyerbu kafe Lindt di pusat kota Sydney yang ramai.
Laporan-laporan televisi mengatakan bahwa para penyandera membawa satu bendera berwarna hitam dengan tulisan berwarna putih, yang diduga bendera ISIS.
Polisi hingga kini masih mengepung kafe itu dan telah mengosongkan daerah tersebut.