New York, CNN Indonesia -- Hubungan diplomatik yang membaik antara Amerika Serikat dan Kuba menjadi angin segar bagi para penggemar cerutu. Kini mereka bisa membeli cerutu kuba yang terkenal, namun dengan beberapa batasan.
Walau warga AS masih dilarang berkunjung ke Kuba untuk tujuan wisata, namun para pelancong dengan visa belajar atau visa bisnis bisa memboyong cerutu kuba kembali ke negaranya, tapi hanya dalam jumlah tertentu.
Diberitakan New York Daily News, kebijakan baru kedua negara menyebutkan bahwa warga AS boleh membawa pulang barang-barang dari Kuba seharga US$400, sekitar Rp5 juta. Namun untuk cerutu dan alkohol dibatasi hanya US$100, setara Rp1,2 juta dan dilarang diperjualbelikan kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang cerutu online di Amerika Serikat, Cigar City, Anthony Welsch, mengatakan bahwa dengan US$100 warga AS hanya bisa membeli sedikit sekali cerutu, kemungkinan antara 1-7 batang saja, bukan satu kotak penuh.
Di Kuba, satu kotak cerutu atau yang dikenal dengan nama
cohibas dijual antara US$130 hingga US$150. Cerutu merek Montecristo dijual per batang US$14 hingga US$27.
Membaiknya hubungan antara Kuba dan AS terjadi setelah Presiden Barack Obama dan Raul Castro melakukan pembicaraan rahasia selama 18 bulan. Mereka menyepakati pertukaran tahanan, pembukaan kedutaan besar di masing-masing negara dan melonggarkan sejumlah pembatasan di sektor perdagangan.
Kendati kunjungan pariwisata masih belum diperbolehkan, namun kedua negara berkomitmen mempermudah visa untuk kunjungan keluarga, pendidikan atau urusan bisnis pemerintah.
Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Havana pada 1961 karena Kuba menjadi negara komunis dan menjadi sekutu dekat bekas Uni Soviet di pulau yang terletak hanya 140 kilometer dari Florida.
Permusuhan kedua negara diwarnai dengan krisis mata-mata, pengungsi dan rudal Kuba pada Oktober 1962 yang hampir membuat dunia dilanda perang nuklir.