Taipei, CNN Indonesia -- Aparat Taiwan menemukan zat pewarna berbahaya pada 73 produk makanan yang dijual di negara itu dan diekspor ke luar negeri. Ini adalah kali ketiga dalam empat bulan negara itu mengalami skandal makanan berbahaya.
Diberitakan Channel News Asia, Jumat (19/12), zat pewarna makanan dimethyl kuning yang terdapat dalam produk-produk tersebut memicu kanker pada pengujian terhadap hewan.
Salah satu dari puluhan produk yang akan ditarik dan dihancurkan itu adalah tahu kering kemasan yang penjualannya sudah sampai ke Kanada. Dimehtyl kuning digunakan untuk memberikan warna kuning pada tahu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan perusahaan makanan terkenal termasuk Te Chang Food dan Wani Food termasuk dalam produsen makanan berbahaya ini.
Penggunaan dimethyl kuning ini pertama kali diketahui pada awal Desember saat aparat di Hong Kong menemukan zat berbahaya pada produk tahu kering berperisa asal Taiwan.
Zat pewarna juga ditemukan pada dua rasa mi instan produksi Wei Lih Food Industrial Co. Aparat menemukan zat ini pada saus mi instan dalam kemasan.
Badan Obat dan Makanan Taiwan telah menarik lebih dari dua ton produk makanan tercemar.
Ini adalah kali ketiga dalam empat bulan terakhir kasus pencemaran makanan terdeteksi di Taiwan. Sebelumnya September lalu sebuah perusahaan di Taiwan diketahui telah menjual minyak bekas dengan kemasan baru yang lebih murah ke berbagai negara, salah satunya Tiongkok.
Produk yang dikenal dengan nama "minyak got" ini adalah minyak daur ulang yang dikumpulkan dari restoran, selokan, dan minyak dari tubuh hewan di tukang jagal. Pengonsumsinya bisa mengalami diare dan sakit perut, pada kasus yang parah bisa menyebabkan kanker hati.
Mereka yang terbukti bersalah menjual produk makanan tercemar di Taiwan bisa terkena denda maksimal US$6,3 juta dan penjara tujuh tahun.