PEMBUNUHAN SADIS

Pembunuh Delapan Anak di Australia Ternyata Ibu Sendiri

CNN Indonesia
Minggu, 21 Des 2014 11:25 WIB
Korban adalah anak-anak berusia antara dua hingga 14 tahun. Mereka ditemukan tewas di dalam rumah pada Jumat lalu, diduga ditikam oleh ibu mereka sendiri.
Korban adalah anak-anak berusia antara dua hingga 14 tahun. Mereka ditemukan tewas di dalam rumah pada Jumat lalu, diduga ditikam oleh ibu mereka sendiri. (Getty Images/Ian Hitchcock)
Cairns, CNN Indonesia -- Pelaku pembunuhan delapan anak di Kota Cairns, Australia, ternyata adalah ibu mereka sendiri. Peristiwa ini mencengangkan Australia setelah beberapa hari sebelumnya terjadi penyanderaan di Sydney, menewaskan tiga orang.

Wanita 37 tahun bernama Warria, atau yang dikenal juga dengan Raina Thaiday, itu mengalami luka tikam di perutnya, diduga dilakukan sendiri oleh dia. Warria didakwa atas pembunuhan tujuh anaknya dan satu keponakannya pada Minggu (21/12), dua hari setelah pembunuhan itu terungkap.

Korban terdiri dari empat anak perempuan berusia dua, 11, 12 dan 14 tahun dan empat anak lelaki berusia lima, enam, delapan dan sembilan tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepolisian Cairns tidak merilis penyebab kematian anak-anak tersebut, namun mereka mengatakan ditemukan pisau di rumah tempat kedelapan anak-anak itu meregang nyawa.

"Ibu 37 tahun dari beberapa anak yang menjadi korban telah ditahan karena pembunuhan dan saat ini masih berada di bawah pengawasan polisi di Rumah Sakit Base Cairns," kata inspektur polisi Bruno Asnicar, dikutip Reuters.

Sampai saat ini polisi masih belum menemukan motif pembunuhan tersebut. Namun Asnicar mengatakan bahwa ini adalah peristiwa rumah tangga yang diharapkan tidak memicu keresahan di masyarakat luas.

Cobaan bagi Australia

Pembunuhan ini mengejutkan publik Australia yang masih berduka akibat tewasnya dua orang sandera dan seorang pelaku dalam drama penyanderaan di sebuah kafe di Sydney awal pekan lalu.

Perdana Menteri Tony Abbott menyebut peristiwa di Cairns ini sangat "memilukan" dan mengatakan bahwa ini adalah "saat-saat cobaan" bagi Australia.

Rumah tempat kejadian perkara di Cairns kini dipenuhi karangan bunga, lilin dan boneka yang diletakkan keluarga dan tetangga sebagai bentuk belasungkawa.

Keluarga di Cairns kebanyakan adalah anggota komunitas Torres Strait Islander, sebuah kelompok warga asli Australia namun berbeda dan Aborigin. Leluhur warga asli di Cairns adalah penghuni pribumi di pesisir Queensland.

Kedelapan korban tersebut ditemukan oleh seorang putra pelaku yang berusia 20 tahun saat tiba di rumah di permukiman Manoora itu pada Jumat pagi.

Seorang saksi mengatakan bahwa pada malam Jumat dia mendengar suara wanita berteriak dari rumah tersebut: "Jangan biarkan mereka mengambilnya dari kami. Tuhan berkahilah kami. Ampuni atas apa yang akan saya lakukan."

Seorang kawan korban yang berusia 13 tahun mengaku bertemu pelaku yang saat itu memberikannya uang untuk membayar taksi.

"Dia mengatakan soal Tuhan dan hal-hal lainnya. Dia mengatakan: Tuhan Papa telah memberikan saya kekuatan untuk melakukan segalanya," kata gadis itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER