Kabul, CNN Indonesia -- PBB melaporkan setidaknya 3.188 warga sipil Afghanistan tewas dalam perang dengan kelompok militen Taliban yang semakin meningkat sepanjang tahun 2014.
Jumlah tersebut menjadi pengingat bahwa perang Afghanistan masih jauh dari selesai, meskipun Amerika Serikat pada bulan lalu telah memutuskan untuk mengakhiri misi tempurnya di negara itu setelah 13 tahun berjalan.
"Situasi bagi warga sipil di Afghanistan menjadi semakin mengerikan," kata Georgette Gagnon, Direktur HAM untuk misi PBB di Kabul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhir November lalu, PBB telah mencatat total 3.188 kematian warga sipil dan 6.429 lainnya terluka.
Angka tersebut membuat menempatkan tahun 2014 sebagai tahun paling mematikan dengan total lebih dari 10.000 kematian warga sipil di medan perang.
Tercatat, jumlah kematian warga sipil hingga November 2014 naik sebesar 19 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan telah melampaui tahun jumlah kematian tahun 2011, yaitu 3.133 warga sipil tewas.
Untuk pertama kalinya, tanah pertempuran antara Taliban dan pasukan Afghanistan menjadi penyebab utama kematian warga sipil. Dalam tahun-tahun sebelumnya, kasus kematian terbesar disebabkan oleh serangan bom.
"Ini sangat mengkhawatirkan," kata Gagnon, yang meminta semua pihak untuk berbuat lebih banyak agar warga sipil terbebas dari terperangkap baku tembak, serangan bom mortir dan senjata berat lainnya.
Sekitar tiga perempat dari jumlah korban sipil yang tewas disebabkan oleh berbagai serangan dari kelompok militan Taliban, yang semakin mengintensifkan perjuangan mereka untuk membangun kembali rezim Islam garis keras yang digulingkan militer AS, paska serangan 9/11.
Sejak PBB memulai pelacakan terhadap korban sipil pada tahun 2009 lalu, tercatat 17.252 kematian warga sipil dan 29.536 orang terluka.
Sementara pejabat militer AS mengklaim bahwa perang di Afghanistan semakin melunak dan akan dimenangkan oleh militer negara itu, tercatat kematian di kudu tentara nasional dan polisi juga tinggi, yaitu lebih dari 4.600 personel militer tewas.
Sejak tahun 2001, perang di tanah Afghanistan menewaskan hampir 3.500 tentara asing dari 29 negara, termasuk sekitar 2.200 tentara AS.