Seattle, CNN Indonesia -- Pemimpin perusahaan kayu di Amerika Serikat menolak dan mengembalikan bonus US$1,85 juta atau lebih dari Rp23 miliar karena merasa tidak layak menerimanya.
Diberitakan Fortune, Selasa (23/12), Rick Holley, kepala eksekutif Plum Creek Timber di Seattle, perusahaan pengelola investasi penebangan kayu di seluruh AS, mengatakan bahwa langkahnya itu adalah "hal yang benar".
Holley mengembalikan bonus dalam bentuk saham senilai miliaran rupiah itu karena dia merasa tidak layak menerimanya, seperti tercantum dalam laporan perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tuan Holley memilih mengembalikan unit saham itu karena tidak merasa layak menerimanya, kecuali jika para pemegang saham Plum Creek mendapatkan peningkatan dalam hasil investasi mereka," tulis laporan tersebut.
Nilai saham perusahaan itu terpuruk akibat menurunnya tingkat konstruksi di Amerika Serikat.
Holley yang telah menjadi CEO sejak tahun 1994 mengatakan dewan direksi terkejut saat dia mengembalikan bonus itu.
"Mereka memberikan saya bonus ini dan saya menghargai kepercayaan mereka pada saya, tapi saya tidak merasa nyaman menerimanya," jelas Holley.
"Tahun ini hasil investasi turun 10 persen. Menerima bonus saya rasa tidak benar," lanjut dia.
Tindakan Holley ini sangat langka terjadi di saat banyak CEO yang bahkan menerima banyak pemasukan atau bonus saat perusahaan merugi, telah dipecat atau dalam penyelidikan kasus kriminal.
Salah satunya adalah Jamie Dimon, CEO bank JP Morgan, yang menerima bonus US$10 juta saat perusahaannya mengalami kerugian miliaran dollar akibat kalah dari pialang London.
Bos Yahoo! Henrique DeCastro juga mendapatkan pesangon US$109 juta setelah dipecat dari perusahaan itu. Padahal DeCastro hanya bekerja selama 15 bulan di Yahoo!.