Denver, CNN Indonesia -- Agen FBI menangkap seorang pria Colorado yang mem-
posting ancaman
pembunuhan polisi secara
online.Jaksa mengatakan pada Selasa (23/12), sebelum penangkapan, polisi menerima informasi mengenai hal itu dari Google.
Google menghubungi kantor FBI di San Francisco pada 17 Desember, melaporkan komentar pada video YouTube dari seorang dengan nama “Vets Hunting Cops”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yeremia Perez, 33, ditahan tanpa insiden di rumahnya di Colorado Springs pada Senin (22/12) dan terancam hingga lima tahun di penjara federal jika terbukti bersalah, kata Kantor Jaksa AS untuk Distrik Colorado dalam sebuah pernyataan.
Seorang polisi kulit putih, Darren Wilson, menembak remaja kulit hitam Michael Brown Agustus lalu dan diputus tak bersalah oleh Hakim St.Lois, mengobarkan demonstrasi yang disertai kekerasan di seluruh AS.
Komentar dari Perez di YouTube mengacu pada peristiwa itu: “Sejak DARREN WILSON kelompok kami telah membunuh enam pensiun sherif dan polisi…karena peristiwa ini kami akan memburu dua lagi di colorado minggu ini…untuk semua warga yang tidak berdosa yang dibunuh oleh polisi KAMI, PARA VETERAN AKAN MEMBUNUH PENSIUNAN POLISI YANG TAK BERDAYA.”
FBI melacak profil pengguna ke alamatNYA di Colorado Springs dan pada Senin agennya menghubungi Perez di sana.
"Saat itu mereka mengetahui bahwa ia tahu bahwa aparat penegak hukum akan melihat komentarnya dan niatnya adalah ia berniat mereka menjadi takut setelah membacanya," kata Kantor Kejaksaan AS dalam pernyataannya. “Dia kemudian ditangkap."
Dua petugas polisi New York City ditembak dan dibunuh ketika mereka duduk di dalam mobil patroli mereka pada Sabtu (20/12), membuat polisi AS berada dalam kondisi waspada.
Menurut FBI, Perez pernah bertugas di angkatan bersenjata Amerika Serikat.
Kepada agen FBI, Perez mengaku ayahnya adalah seorang perwira polisi yang bekerja pada Angkatan Udara AS dan bahwa ia memiliki banyak pengalaman buruk tumbuh di sekitar wilayah penegakan hukum.
Perez mengatakan kepada para penyelidik ia telah memiliki beberapa masalah dengan polisi di masa lalu dan dia "menggambarkan sebuah insiden di mana ia yakin bahwa ia diperlakukan berbeda karena warisan Latinnya,” kata pejabat FBI.
Jaksa John Walsh mengatakan siapa pun yang mengancam akan membunuh polisi atau yang menghasut orang lain untuk membunuh mereka, harus mendapat perhatian yang sangat serius dari pihak berwenang.
"Anonimitas yang bisa dilakukan di internet tidak akan bisa digunakan sebagai perisai untuk melakukan kekerasan," kata Thomas Ravenelle, agen FBI Denver.
Sidang pendahuluan Perez akan dilangsungkan pada 29 Desember.