KONFLIK INDIA

Sebanyak 48 Tewas, India Berlakukan Jam Malam

CNN Indonesia
Rabu, 24 Des 2014 14:16 WIB
India memberlakukan jam malam di negara bagian Assam, menyusul meletusnya serangkaian perang antar suku yang menewaskan total 48 korban.
Assam memiliki sejarah pertumpahan darah sektarian dan bentrokan antar suku yang memperebutkan daerah otonomi yang lebih besar atau memisahkan diri dari India. (Ilustrasi/Reuters/Danish Ismail)
Guwahati, CNN Indonesia -- India memberlakukan jam malam di negara bagian Assam, menyusul meletusnya serangkaian pertempuran di wilayah Assam, yang menewaskan total 48 korban jiwa.

Assam memiliki sejarah pertumpahan darah dan bentrokan sektarian terkait perjuangan suku asli Bodo yang ingin memperjuangkan daerah otonomi yang lebih besar atau memisahkan diri dari India.

Serangkaian serangan di empat tempat yang diluncurkan oleh militan dari Front Demokratik Nasional Bodoland pada Selasa (23/12) kemarin, dinilai sebagai satu jam yang paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penduduk desa mengatakan kepada polisi, pemberontak datang dengan berjalan kaki, bersenjata senapan serbu dan memakai seragam militer.

"Para militan pertama kali datang untuk meminta air. Tiba-tiba meluncurkan tembakan dengan senapan AK-47 ," kata seorang saksi yang melarikan diri ke hutan, kepada Reuters, Rabu (23/12).

Para gerilyawan menyatakan mereka berperang untuk mendirikan sebuah negara bagi masyarakat Bodo yang terpisah dari India. Mereka mengeluhkan bahwa daerah perkebunan teh yang mereka huni telah dibanjiri imigran.

Pasukan keamanan India meluncurkan kampanye bulan lalu terhadap para pemberontak di tempat persembunyian mereka. Langkah pemerintah ini malah mendorong para pemberontak untuk mengancam dan menargetkan warga.

"Mereka bahkan tidak manaruh kasihan kepada wanita dan anak-anak," kata Lalit Gogoi, Wakil Komisaris Kepolisian Distrik Sonitpur, distrik yang terkena dampak terburuk dari perang sektarian ini.

Gogoi menjelaskan setidaknya ada 10 wanita dan 13 anak di antara korban yang tewas dalam serangan pada Selasa (23/12) lalu.

"Pasukan militer telah disiagakan dari senja hingga fajar untuk memberlakukan jam malam," kata Gogoi.

Hingga berita ini ditulis, satu-satunya rumah sakit di Sonitpur penuh sesak dengan puluhan orang yang terkena tembakan peluru.

Assam adalah salah satu dari tujuh negara bagian di India yang berbatasan dengan Tiongkok, Myanmar, Bhutan dan Bangladesh.

Warga di Assam telah lama memprotes pemerintah federal yang dinilai menjarah sumber daya alam dan mengabaikan pembangunan di wilayah mereka.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi telah bersumpah untuk mempercepat pembangunan jalan dan rel kereta api di daerah tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER