NUKLIR IRAN

Iran: Barat Jangan Ajukan Tuntutan Berlebihan

CNN Indonesia
Kamis, 25 Des 2014 01:04 WIB
Menteri luar negeri Iran memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak mengajukan tuntutan berlebihan agar kesepakatan nuklir bisa tercapai.
Iran membantah fasilitas nuklir miliknya digunakan untuk membuat senjata yang dituduhkan Barat. (Getty Images/IIPA)
Tehran, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memperingatkan negara-negara Barat untuk membatasi tuntutan dalam pembatasan kegiatan nuklir negaranya untuk bisa mencapai kesepakatan.

Koran Iran melaporkan pada Rabu (24/12) bahwwa Zarif telah menulis surat terpisah kepada rekan-rekannya dari Barat untuk menjelaskan posisi Tehran sebelum putaran perundingan pada Januari mendatang.

"Saya yakin satu kesepakatan yang komprehensif sudah akan tercapai," tulisnya, seperti dilaporkan kantor berita Mehr. "Tetapi kami akan dengan tegas menolak tuntutan tak sah yang memalukan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zarif mengatakan tujuannya adalah "kesepakatan komprehensif jangka panjang yang menjamin hak negara itu untuk memiliki program nuklir damai sebagai imbalan pencabutan seluruh sanksi."

Enam negara adidaya yang dikenal dengan nama P5+1, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Rusia, Tiongkok dan Inggris, berhasil mencapai kesepakatan awal pada tahun lalu untuk menghentikan seluruh kegiatan nuklir yang sensitif.

Sebagai imbalan negara-negara barat mengendorkan sejumlah sanksi ekonomi yang dikenakan pada republik Islam ini karena pembangkangannya dalam perselisihan nuklir yang telah berjalan selama 12 tahun.

Iran mengatakan program nuklirnya untuk keperluan damai, tetapi Barat khawatir kegiatan tersebut akan mendorong negara itu mengembangkan senjata nuklir.

Bulan lalu, untuk kedua kali Iran dan P5+1 gagal memenuhi tenggat waktu dalam mengakhiri perselisihan dan memperpanjang kesepakatan awal hingga 30 Juni.

Minggu lalu, Badan Energi Atom Internasional, IAEA, mengatakan Iran terus memenuhi komitmen yang diatur dalam kesepakatan sementara nuklir dengan keenam negara adidaya tersebut, meski gagal membuat "kemajuan lebih jauh" terkait kegiatan di dua fasilitas pengayaan uranium dan satu reaktor yang belum selesai.

Akan tetapi Perancis dan Inggris mengatakan bahwa Iran tidak menunjukkan fleksibilitas dalam perundingan nuklir ini.

Para pejabat negara Barat mengatakan Iran tidak mau melakukan kompromi dalam sejumlah masalah yang mengganjal, seperti ukuran dan cakupan program pengayaan uraniumnya di masa depan dan kecepatan pencabutan sanksi.

Berdasarkan perpanjangan kesepakatan sementara, Iran akan terus mengubah uranium oxide tingkat tinggi menjadi bahan bakar reaktor yang semakin menyulitkan Iran untuk mengubahnya menjadi fisil bom.

Teheran membantah memiliki niat membuat senjata nuklir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER