PESAWAT HILANG

Warga Inggris dan Anak Balitanya Korban AirAsia QZ8501

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 16:19 WIB
Pengusaha asal Inggris, Choi Chi Man dan anak balitanya termasuk dalam korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura.
Pengusaha asal Inggris, Choi Chi Man dan anak balitanya termasuk dalam korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura. (Reuters/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pengusaha asal Inggris yang diyakini bernama Choi Chi Man termasuk salah satu korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura.

Departemen Luar Negeri dan Negara Persemakmuran Inggris telah mengkonfirmasi bahwa salah seorang warga negara Inggris menjadi salah satu penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada Minggu (28/12).

Dikutip dari media Inggris, The Independent, Choi merupakan satu-satunya warga Inggris diantara 155 orang penumpang yang berada di atas pesawat nahas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Choi diidentifikasi sebagai direktur manajemen di sebuah perusahaan energi, yang telah beberapa tahun tinggal bersama keluarganya di Singapura.

Saat menumpang pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura pada Minggu (28/12), Choi ditemani anak perempuannya yang baru berusia dua tahun.

Anak perempuan Choi tersebut merupakan satu-satunya balita yang menumpang pesawat tersebut dan diidentifikasi berkewarganegaraan Singapura.

Seperti tertera dalam akun LinkedIn miliknya, Choi lahir di Hull dan lulus dari University of Essex pada tahun 1988.

Terdapat perbedaan laporan ketika maskapai AirAsia merilis daftar nama penumpang pada Minggu (18/12) yang tidak menyebutkan terdapat warga negara Inggris. Namun, terdapatnya warga negara Inggris dalam pesawat tersebut dikonfirmasi oleh Manajer Umum Bandara Juanda, Surabaya, Trikora Raharjo.

CNN Indonesia telah berusaha menghubungi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta terkait informasi ini. Juru bicara Kedubes Inggris untuk Jakarta, Faye Belnis mengkonfirmasi satu orang warga Inggris menjadi korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501, namun menolak memberikan identitas korban dan informasi lebih lanjut.

"Kami mengetahui perihal insiden yang menimpa pesawat QZ8501. Doa kami beserta keluarga para penumpang yang masih menunggu kepastian tentang nasib pesawat tersebut," begitu bunyi pernyataan Kedubes Inggris untuk Jakarta, yang diterima CNN Indonesia, Senin (29/12).

"Kami telah diberitahu terdapat satu warga Inggris di dalam pesawat tersebut. Kami kini bekerja sama dengan pejabat setempat di Singapura untuk memberitakan hal ini kepada keluarganya," tulis pernyataan Kedubes Inggris.

Pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi. Pesawat tersebut membawa dua pilot, empat awak kabin, dan seorang mekanik. Selain itu, terdapat 155 penumpang dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi.

Dari jumlah itu, sebanyak 149 penumpang merupakan warga negara Indonesia, tiga Korea Selatan, dan tiga lainnya berasal dari Inggris, Malaysia dan Singapura.

Sejak Minggu (28/12) Basarnas bersama TNI Angkatan Laut dan Angkatan Darat telah melakukan proses pencarian. Meskipun sempat terhenti pada Minggu malam, proses pencarian dilanjutkan pada Senin (29/12).

Hingga Senin (29/12), Singapura, Malaysia, Australia, telah mengerahkan bantuan pesawat dan kapal untuk membantu proses pencarian pesawat yang dipusatkan di sekitar Teluk Pandan dan perairan Belitung.

Sementara Amerika Serikat dan Tiongkok telah menawarkan bantuan untuk ikut serta dalam operasi pencarian tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER