POLITIK AS

Menuju Kursi Panas di Gedung Putih

CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2014 14:08 WIB
Meski pemilihan presiden AS baru akan dimulai pada 2016, namun pertarungan untuk menentukan bakal calon kandidat bahkan sudah dimulai, utamanya 2015 nanti.
Pemilu AS akan berlangsung pada 2016, namun pertarungan siapa yang menjadi kandidat akan dimulai tahun depan. (Reuters/Larry Downing)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilihan umum untuk menentukan presiden Amerika Serikat selanjutnya memang baru akan digelar pada 2016 mendatang. Namun, eskalasi politik memperebutkan kursi presiden AS diperkirakan sudah mulai terjadi, utamanya pada 2015 mendatang.

Pertarungan memperebutkan kursi nomor satu di negara adidaya tersebut sejatinya telah dimulai sejak Presiden AS Barack Obama mengalahkan rivalnya, Mitt Romney pada November 2012 lalu. Sejak itu, banyak Republikan yang telah mengerahkan ancang-ancang untuk ikut dalam pemilu tahun 2016.

Apalagi, Partai Republik memperoleh kemenangan telak atas Demokrat pada pemilihan paruh waktu, November lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk pertama kalinya sejak 2006, Partai Republik menyapu bersih Kongres Amerika Serikat, dengan menguasai Senat dan DPR sekaligus. Para anggota Partai Republik yang terpilih menjadi anggota Senat akan mulai menjabat pada Januari 2015.  

Menguatnya posisi Partai Republik di pemerintahan AS membuat banyak anggota partai ini dikabarkan akan ikut mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, hal tersebut tak membuat sejumlah anggota Partai Demokrat terbebas dari prediksi pencalonan presiden.

Berikut beberapa kandidat kuat bakal calon presiden yang akan meramaikan atmosfer pemilu AS 2016 mendatang:

Jeb Bush
Jeb Bush menjadi yang pertama yang mengumumkan pencalonan dirinya untuk pemilihan presiden AS. (Reuters/Reuters/Jonathan Ernst)

Satu-satunya politisi AS yang sudah resmi menyatakan akan berpartisipasi dalam pemilu presiden AS 2016 adalah mantan Gubernur Florida Jeb Bush. Pada Selasa (16/12) lalu, Jeb yang merupakan adik George W. Bush dan anak dari George H.W Bush--keduanya mantan presiden AS-- mengumumkan keputusan untuk ikut mencalonkan diri sebagai presiden dalam akun media sosial Facebook resmi miliknya.

"Setelah berdiskusi dengan keluarga saya tentang masa depan bangsa yang membutuhkan pemimpin yang kuat, saya memutuskan untuk secara aktif menjajaki kemungkinan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat," tulis Bush.

Bush juga berencana akan merilis sekitar 250 ribu email dan e-book yang berisi kebijakannya sewaktu masih menjabat sebagai gubernur Florida. Langkah ini dilakukan Bush sebagai upaya untuk mengingatkan warga AS akan arah kepemimpinannya.

"Pada bulan Januari (2015), saya berencana untuk mendirikan organisasi yang akan membantu saya memfasilitasi percakapan dengan warga di seluruh Amerika untuk membahas tantangan bangsa ini," tulis Bush melanjutkan.

Meskipun berasal dari Partai Republik yang menentang reformasi imigrasi yang diusung Obama, Bush diperkirakan akan memberikan perhatian besar soal imigrasi. Bush pernah menyatakan dukungannya untuk mempermudah para imigran ilegal mendapatkan kewarganegaraan AS.

Pasalnya, istri Bush lahir di Meksiko, sementara Bush sendiri fasih berbahasa Spanyol. Perhatiannya akan imigrasi menjadi salah satu faktor kuat untuk menjaring pemilih dari etnis Hispanik yang dikenal jarang mendukung Partai Republik.

Bersama dengan mantan calon presiden AS, Mitt Romney, Bush adalah kandidat terpopuler dari Partai Republik hingga saat ini. Namun, Romney tidak bisa sama-sama mencalonkan diri sebagai presiden karena berasal dari donor yang sama.

"Saya tidak tahu apakah saya akan menjadi calon yang baik atau buruk. Namun yang jelas, saya yakin bagaimana seorang Republikan bisa menang," kata Bush.

Hillary Clinton
Hillary Clinton adalah kandidat Partai Demokrat sejauh ini. (Reuters/Jim Young)

Tak dapat dipungkiri, Hillary Clinton merupakan kandidat bakal calon presiden terkuat dari Partai Demokrat. Istri dari mantan presiden Bill Clinton ini digadang-gadang akan menjadi pewaris Obama untuk memengang tampu pemerintahan AS.

Clinton, yang merupakan mantan menteri luar negeri AS ini terkenal kerap memberikan pidato yang menggunggah. Sejak 2008, Clinton tak takut menyuarakan permasalahan wanita, seperti hak aborsi, akses terhadap kontrasepsi dan cuti sakit yang dibayar.

Kekalahan demokrat di pemilihan Senat pada November lalu juga dianggap memuluskan jalan Clinton untuk ikut mencalonkan diri pada pemilihan umum presiden 2016 mendatang.

Buruknya reputasi Obama di Senat menjadikan Clinton sebagai anggota Demokrat terkuat dengan popularitas yang masih tinggi yang tersisa.

"Senat dari Republik akan menghabiskan waktu untuk mengubah kemajuan yang dibuat pemerintah Obama. Situasi ini akan menguntungkan bagi Hillary, karena dia bisa membuka perseteruan dengan Republik namun juga merebut dukungan dari para simpatisan Obama," kata ahli strategi Demokrat Erik Smith.

Sejak mengakhiri periodenya sebagai menteri luar negeri di era Obama tahun 2012 lalu, Clinton dan suaminya, mantan Presiden AS Bill Clinton, sibuk keliling negeri dan mancanegara mengumpulkan pundi uang dengan berceramah dan promo buku.

Namun hingga akhir 2014, Clinton belum memutuskan akan mencalonkan diri sebagai presiden.

Dukungan untuknya terus berdatangan terutama di internet, salah satunya adalah dibentuknya situs readyforhillary.com oleh para pendukungnya untuk menggalang simpatisan dan donasi bagi kampanye presiden.

Kandidat bakal calon presiden lain

Popularitas Clinton dan pengumuman Bush yang mendadak secara tidak langsung membuat kandidat lain bersiap untuk segera mengumumkan kesiapan mereka mencalonkan diri sebagai presiden.

Beberapa nama yang santer terdengar tengah mempertimbangkan untuk mencalonkan diri antara lain,  Ted Cruz, Ben Carson, dan Sarah Palin.

Ted Cruz saat ini menjabat sebagai anggota Senat dari Texas. Dalam wawancara dengan CNN pada Senin (22/12) , Cruz menyatakan dia tak yakin akan bertarung dengan Bush, karena keduanya berasal dari Partai Republik.

"Saya pikir wakil dari Republikan adalah seseorang pemimpin yang mampu memperbaiki keadaan ekonomi yang pada era Obama ini berantakan, program Obamacare yang kacau dan hak konstitusional yang berada di bawah serangan," kata Cruz.

Sementara Ben Carson adalah satu-satunya warga kulit hitam AS dari partai Republik yang menyatakan tertarik untuk mencalonkan diri, jika tak ada kandidat dari partainya yang dia anggap pantas untuk memimpin AS.

"Kita butuh pemimpin yang tak takut mengekspresikan pemikirannya dan mendiskusikan masalah," kata Carson.

Selain itu, Sarah Palin, mantan Gubernur Alaska yang pernah ikut dalam pertarungan pencalonan presiden tahun 2008 lalu menyatakan tidak menutup kemungkinan dirinya kembali mencalonkan diri.

"Saya tak pernah bilang tak akan (mencalonkan diri lagi)," kata Palin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER