Washington, D.C, CNN Indonesia -- Tiga mantan napi asal Yaman dan dua mantan napi Tunisia yang telah ditahan selama lebih dari satu dekade di penjara militer Amerika Serikat di Guantanamo, Kuba telah diterbangkan ke Kazakhstan, untuk menjalani kehidupan yang bebas.
Dilepaskannya lima tahanan Guantanamo ini merupakan langkah terbaru dari pemerintah Amerika Serikat, yang sejalan dengan janji Presiden AS Barack Obama untuk menutup penjara Guantanamo.
Penjara Guantanamo merupakan tempat penahanan para tersangka teroris internasional yang mulai diberlakukan sejak serangan 9/11. Penjara ini menuai kontroversi karena sebagian besar tahanan dijebloskan ke dalam penjara tanpa pernah menjalani proses pengadilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, pemerintah Amerika Serikat telah membebaskan 28 tahanan Guantanamo. Jumlah ini merupakan yang terbesar sejam 2009 lalu.
Diberitakan Reuters, Selasa (30/12), pejabat senior Pentagon menyatakan pembebasan dan pemindahan tahanan ke sejumlah negara lain akan dilanjutkan dalam beberapa pekan mendatang.
Hingga saat ini, terdapat 127 tahanan yang masih mendekam di Penjara Teluk Guantanamo.
Selain lima mantan napi Guantanamo yang telah dipindahkan ke Kazakhstan, enam mantan napi lainnya telah dipindahkan ke Uruguay, sementara tujuh mantan tahanan lainnya dipindahkan dari Guantanamo pada awal November lalu.
Di antara tujuh mantan napi tersebut, tiga orang dipindahkan ke Republik Georgia, dua orang ke Slowakia, satu orang ke Arab Saudi dan satu orang ke Kuwait.