Srinagar, CNN Indonesia -- Perbatasan India dan Pakistan terus bergejolak menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry pada bulan Januari ini.
Pasukan kedua negara melepaskan tembakan lintas batas secara intensif pada Senin (5/1), menewaskan seorang penjaga perbatasan India dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Pemerintah India mengumumkan bahwa empat warga Pakistan yang merencanakan serangan di tanah India tewas, meskipun media dan oposisi India membantah informasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, tentara Pakistan mengkonfirmasi dua warga sipil Pakistan tewas akibat tembakan dari pasukan India.
Konflik perbatasan antara kedua negara memanas pada Senin (5/1) di sepanjang perbatasan internasional antara Jammu dan Kashmir. Pada malam Tahun Baru lalu, sebanyak empat tentara Pakistan tewas akibat baku tembak dengan India.
Pejabat senior India dengan pasukan keamanan perbatasan mengatakan mereka telah membalas serangan dari Pakistan berupa serentetan tembakan dari senapan mesin dan lemparan mortir di sekitar 60 posisi di sepanjang lebih dari 200 km perbatasan pada Senin (5/1).
"Penjaga Pakistan menembakkan granat roket di sejumlah desa di dekat perbatasan, dan telah dibalas oleh pasukan kami," kata petugas India kepada Reuters, Senin (5/1).
Di tengah permusuhan kedua negara, badan keamanan India pekan lalu mengumumkan peringatan nasional untuk menghindari serangan militan menjelang kunjungan Obama dan Kerry.
Obama akan menghadiri parade militer dalam peringatan Hari Republik India pada 26 Januari mendatang.
Sedangkan Kerry dijadwalkan akan mengunjungi India pada akhir pekan sebelum menghadiri pertemuan KTT investasi di Gujarat, yang merupakan daerah terjauh di perbatasan Pakistan dari Kashmir.
Media India mengatakan Kerry juga akan mengunjungi Pakistan, namun para pejabat di Islamabad belum mengkonfirmasi informasi tersebut.
Ketegangan di antara India dan Pakistan memanas sejak Perdana Menteri India Narendra Modi membatalkan pembicaraan damai pada Agustus lalu.
Kerusuhan bahkan terjadi di sejumlah desa di perbatasan, tempat hunian warga sipil yang sebelumnya aman.
Kedua negara Asia Selatan selalu menjadi rival ini saling tuduh terkait sejumlah serangan pemboman dan penembakan sejak Oktober tahun lalu.
Pekan lalu, bentrokan terjadi melampaui wilayah Himalaya yang disengketakan Kashmir dan menyentuh perairan internasional ketika India Coast Guard menyatakan bahwa kapal nelayan Pakistan yang membawa bahan peledak telah meledak di Laut Arab.
Menteri Pertahanan, Pakistan Asif Khawaja, menuduh India menginisiasi perang dengan intensitas rendah dengan memulai penembakan tanpa provokasi di perbatasan internasional.
Setidaknya 4.000 warga India telah meninggalkan rumah mereka sejak malam tahun baru. Warga di perbatasan di Pakistan juga diyakini telah meninggalkan rumahnya.
Akibat memanasnya perbatasan kedua negara, pemerintah India menutup sejumlah sekolah yang berlokasi di dekat perbatasan dan menunda ujian pada Senin (5/1).
(ama)