Shingnapur, CNN Indonesia -- Sebuah desa di wilayah terpencil India terkenal sebagai wilayah yang aman dari pencurian. Sebagai bukti saking amannya desa itu, rumah-rumah di sana tidak berpintu.
Pemandangan rumah tanpa pintu ini terlihat di desa Shani Shingnapur, sebelah barat India. Warga bebas menaruh uang mereka di dalam kaleng kecil, karena yakin tidak akan ada maling yang berani masuk.
Selama beberapa generasi, warga di desa ini percaya rumah mereka dilindungi oleh Dewa Shani. Batu besar perlambang Shani berdiri di pusat desa, didatangi para peziarah dari seluruh India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bertahun-tahun lalu, Shani muncul dalam mimpi salah seorang warga dan mengatakan bahwa mereka tidak perlu memasang pintu di rumah mereka. Dia mengatakan 'saya akan melindungi kalian' itulah mengapa kami tidak perlu pintu," kata seorang warga Jayashree Gade, dikutip dari Asia One, Selasa (6/1).
Alkisah 300 tahun lalu saat banjir besar melanda desa tersebut, seorang penggembala menemukan lempeng dari besi dan batu yang terbawa arus. Saat ditusuk dengan kayu, lempeng itu berdarah.
Dalam mimpi seorang warga pada malam harinya, lempeng itu adalah patung Dewa Shani yang hingga kini berdiri di pusat desa.
Menurut kepercayaan warga, Dewa Shani yang berasal dari planet Saturnus tidak akan membiarkan maling memasuki rumah-rumah di desa yang dihuni sekitar 5.000 warga itu.
Beberapa warga memasang papan di depan rumah mereka, bukan sebagai pintu, namun hanya agar binatang tidak masuk. Cabang Bank UCO di desa itu memang memasukkan uang dalam brankas, namun gedung tersebut hanya berpintukan kaca, tanpa dikunci, hanya agar anjing liar tidak masuk.
"Dengan kekuatan Shani, jika ada seseorang yang mencuri, pelakunya akan berjalan semalaman dan mengira telah meninggalkan desa. Tapi saat matahari terbit, maling itu ternyata masih ada di desa tersebut," kata pekerja pabrik penggilingan, Balasaheb Borude.
Kebanjiran pengunjungKini desa yang terletak di negara bagian Maharashtra itu kebanjiran pengunjung. Warga juga mendapat untung dari penjualan bunga dan souvenir dekat patung Shani, terutama setelah desa itu masuk dalam sebuah film Hindu tahun 90an.
Namun citra ini sempat tercoreng saat pada tahun 2010 seorang pengunjung dari utara India mengeluh kehilangan uang dan barang senilai 35 ribu rupee di dalam mobilnya.
Namun Sayaram Bankar, juru kunci patung Shina mengatakan bahwa hal itu hanya terjadi di luar desa.
Narendra Nayak, seorang peneliti yang kerap mengungkap pemuka agama palsu dan takhayul di India mengatakan bahwa dongeng Shani dihembuskan agar banyak orang yang mendatangi wilayah itu.
"Jika kau berada di antah berantah dan tidak ada yang mendatanginya, lalu muncul legenda seperti itu—maka akan banyak orang yang datang," kata Nayak.
(stu)