PENEMBAKAN DI PARIS

Negara Arab Kecam Pembunuhan di Charlie Hebdo

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 12:07 WIB
"Itu adalah serangan teroris pengecut yang ditolak oleh agama Islam yang sebenarnya," ujar pernyataan pemerintah Arab Saudi.
Negara-negara Arab mengecam penyerangan ke kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Perancis. (Reuters/Hazir Reka)
Paris, CNN Indonesia -- Kecaman berdatangan dari negara-negara Arab dan para pemimpin organisasi Muslim di seluruh dunia terkait penembakan di kantor majalan Charlie Hebdo yang menewaskan 12 kartunis, redaksi dan polisi.

Arab Saudi dalam pernyataannya, dikutip dari The Guardian (8/1), mengatakan bahwa serangan tersebut sama sekali tidak bisa disandarkan pada ajaran agama Islam.

"Itu adalah serangan teroris pengecut yang ditolak oleh agama Islam yang sebenarnya," ujar pemerintah Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan yang sama berdatangan dari Iran, Yordania, Bahrain, Maroko, Aljazair dan Qatar.

Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pernyataannya mengatakan bahwa penyerangan tersebut telah melanggar seluruh nilai dan prinsip kemanusiaan dan etika. Qatar juga menyampaikan belasungkawa pada keluarga korban di Paris.

Sementara Yordania mengatakan bahwa "serangan itu adalah agresi terhadap Perancis dan nilai serta prinsip mulia."

Uni Emirat Arab selain mengecam juga menyerukan kerja sama komunitas internasional di semua lini untuk memberantas terorisme yang bertujuan meresahkan dan menciptakan ketidakstabilan keamanan.

Sekretaris Jenderal Organisasi Dewan Kerja Sama Teluk Dr. Abdullatif bin Rashid Al-Zayani juga mengecam penembakan itu, menegaskan bahwa penyerangan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam yang toleran dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.

Serangan ke kantor majalah Charlie Hebdo terjadi pada siang hari, Rabu (7/1), waktu Perancis di kota Paris. Sebanyak 12 orang yang terdiri dari kartunis dan para redaksi serta polisi tewas. Majalah itu kerap menuai kontroversi setelah menggambar kartun Nabi Muhammad.

Dua orang pelaku masih buron, sementara seorang lainnya telah menyerahkan diri.

Selain dari negara-negara, kecaman juga datang dari lembaga keagamaan Islam, salah satunya Al-Azhar di Mesir.

Lembaga ulama Perancis Union des Organisations Islamiques de France, yang menaungi 250 organisasi Muslim di negara itu mengutuk para penyerang yang mengatasnamakan Islam, mengklaim telah membalaskan dendam Nabi.

"Bukan hanya Nabi yang mereka korbankan, tapi juga agama, nilai-nilai dan prinsip Islam kita yang telah dikhianati dan dicoreng. Apapun alasannya, tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan ini," ujar cendekiawan Muslim asal Swiss, Tariq Radaman. (den/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER