Paris, CNN Indonesia -- Istri penyandera di toko Yahudi di Paris, Hayat Boumeddiene yang kini buron diketahui mengenal salah satu dari tersangka penembakan Charlie Hebdo, Cherif Kouachi.
Menurut polisi anti teror Perancis, dikutip dari Euro News, Minggu (11/1), Boumeddiene dan suaminya, Amedy Coulibaly, mengenal Cherif dan kakaknya Said Kouachi sejak tahun 2010.
Boumeddiene, 26, dianggap terlibat dalam penyanderaan dan pembunuhan seorang polisi wanita oleh Coulibaly, walaupun perannya masih abu-abu karena polisi masih belum mempublikasikan keterlibatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penyidik di Paris, pasangan suami istri ini tahun lalu melakukan kontak dengan salah satu pelaku penembakan yang menewaskan 12 orang di kantor majalah Charlie Hebdo.
Penyidik bahkan menemukan bahwa Boumeddiene telah melakukan pembicaraan telepon dengan istri Cherif Kouachi sebanyak 500 kali.
Istri Cherif dibebaskan setelah ditahan selama 72 jam. Melalui pengacaranya, dia mengaku mengecam tindakan suaminya dan berbelasungkawa atas kematian para korban.
Polisi menduga ada keterkaitan antara penyanderaan di sebuah toko Yahudi di Paris dengan pembunuhan oleh Kouachi di Charlie Hebdo. Sebelumnya, Coulibaly didakwa karena berusaha membantu tersangka teroris Smain Ali Belkacem kabur dari penjara pada 2010.
Pemerintah Turki mengonfirmasi Boumeddine masuk ke Turki pada 2 Januari lalu, namun tidak kembali ke Perancis pada tanggal 9 Januari seperti yang tertera pada tiket pesawat pulang. Diduga, dari Turki Boumeddine pergi menuju Suriah.
Boumeddine dan Coulibaly menikah siri pada tahun 2009 dan tinggal di sebuah apartemen di wilayah Fontenay-au-Roses, Paris.
Tetangganya mengaku tidak habis pikir bahwa kedua orang tersebut bisa melakukan tindakan teror. Pasalnya, keduanya dikenal sopan dan baik pada tetangga.
"Saya tinggal di bawah dan sering berpapasan dengan mereka. Wanita itu seluruh tubuhnya tertutup, bukan burka, tapi tertutup. Mereka bukan orang jahat, mereka mengatakan halo dan sampai jumpa. Mereka sangat baik, tidak pernah ada masalah," kata seorang warga, Cyril.
(stu)