Paris, CNN Indonesia -- Perancis akan mengerahkan 10 ribu tentara di dalam negeri dan menempatkan hampir 5.000 polisi tambahan untuk melindungi lokasi-lokasi Yahudi setelah pembunuhan 17 orang oleh militan Islamis di Paris.
Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian mengatakan negara itu masih berada di bawah ancaman serangan lebih lanjug dan tentara akan menjaga pusat transportasi umum, lokasi wisata dan gedung-gedung penting.
“Ancaman serangan masih ada dan kita harus melindungi diri dari hal tersebut. Ini merupakan operasi dalam negeri dengan pengerahan tentara yang hampir sama jumlahnya dengan tentara yang dikerahkan di luar negeri,” kata Le Drian kepada wartawan setelah pertemuan kabinet pada Senin (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengatakan 4.700 polisi akan ditempatkan di 717 sekolah Yahudi di seluruh Perancis sebagai tambahan dari 4.100 polisi yang sudah dikerahkan.
“Sinagoga, sekolah Yahudi dan juga masjid akan dilindungi karena dalam beberapa hari terakhir terjadi sejumlah serangan terhadap masjid,” ujar Perdana Menteri Manuel Valls kepada BFM-TV.
Perancis memiliki komunitas Yahudi dan Muslim terbesar di Eropa.
Tujuh belas orang tewas dalam serangan selama hari yang dimulai dari penembakan di kantor majalah mingguan Charlie Hebdo pada Rabu (7/1) yang terkenal dengan serangan satire terhadap Islam dan agama lain.
Anggota redaksi Charlie Hebdo yang masih hidup saat ini sedang mengerjakan edisi delapan halaman yang akan terbit pada Rabu (14/1) dengan mencetak satu juta eksemplar.
Pengacara majalah ini, Richard Malka, mengatakan kepada radio Info Perancis bahwa dalam edisi ini akan ada karikatur Nabi Muhammad.
“Kami tidak akan menyerah. Semangat ‘saya Charlie’ berarti hak untuk menghina agama,” ujarnya sambil menambahkan bahwa sampul depan majalah ini akan dirilis pada Senin malam.
Pencarian BuronanSerangan terkoordinasi di Paris ini merupakan serangan militan Islam dengan korban terbanyak di satu kota Eropa sejak empat pengebom bunuh diri menewaskan 52 dalam serangan di transportasi umum London pada 2005.
Perdana Menteri Valls mengatakan polisi masih mencari anggota lain yang terlibat dari sel Perancis itu.
 Jumlah tentara Perancis yang akan dikerahkan di dalam negeri hampir sama dengan yang dikerahkan di luar negeir. (Reuters/Eric Gaillard) |
Di tengah tuntutan agar ada penyelidikan mendalam mengenai kemungkinan kegagalan dinas keamanan mencegah insiden ini, Valls dan pemimpin oposisi terbesar Nicolas Sarkozy sepakat membentuk komisi parlemen bi-partisan untuk menyelidikinya.
Ketiga pelaku bukan nama asing bagi dinas intelijen karena pernah terlibat dan dihukum dalam dakwaan terorisme sebelumnya.
Sementara pemerintah Turki membenarkan bahwa tewan wanita pelaku penyanderaan di toko kosher Paris telah memasuki Suriah pada 8 Januari dari Turki setelah tiba di Istanbul beberapa hari sebelum pembunuhan tersebut.
Sementara itu, setelah pertemuan darurat kabinet untuk menggarisbawahi reaksi Inggris atas serangan di Paris, Perdana Menteri David Cameron berjanji untuk memberi kekuatan baru kepada badan keamanan dan intelijen untuk mengawasi komunikasi internet.
(yns)