PERANG SIBER

ISIS Retas Akun Media Sosial Komando Militer AS

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 04:40 WIB
Akun Twitter dan Facebook Komando Militer AS yang bertanggungjawab atas operasi militer di Timur Tengah dan Asia Tengah diretas oleh pendukung ISIS.
Aksi peretasan akun sosial media Komando Pusat Militer AS dilakukan oleh pendukung ISIS. (Ilustrasi Getty Images/scyther5)
Washington, CNN Indonesia -- Akun Twitter dan YouTube milik komando militer AS operasi di Timur Tengah diretas oleh pihak yang mengaku bersimpati pada ISIS yang diserang oleh Amerika Serikat.

Para pejabat Amerika Serikat mengakui insiden ini memalukan tetapi berupaya mengecilkan dampaknya.

Juru Bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengatakan Departemen Pertahanan “memandang hal ini tidak lebih dari keisengan, atau vandalisme.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini tidak menyenangkan, ini menjengkelkan tetapi sama sekali tidak ada informasi yang sensitif atu rahasia yang dicuri,” ujar Warrent kepada media.

Para pejabat AS mengatakan akun Twitter dan YouTube Komando Pusat AS ditutup sementara setelah diretas.

Gedung Putih mengatakan terus mengikuti perkembangan insiden peretasan ini.

Dua pejabat pertahanan AS yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa aksi peretas ini memalukan tetap gambar-gambar yang diunggah oleh para pertas tidak mengandung informasi rahasia atau merupakan ancaman keamanan.

“Bismillah Hirrahman Nirrahim, CyberCaliphate melanjutkan Jihad Siber,” cuit akun twitter Komando Pusat yang juga menampilkan dua rekaman video terkait ISIS.

ISIS yang telah merebut sejumlah besar wilayah di Suriah dan Irak, saat ini sedang diserang melalui udara oleh pasukan Amerika dan koalisi internasionalnya.

Akun twitter ini juga menerbitkan daftar nama dan alamat jenderal yang terkait dalam Komando Pusat dengan judul “Daftar Kerja Jenderal Militer (berdasarkan pangkat) 2 Januari 2014.”

Cuitan berikutnya berbunyi: Jaringan Pentagon Diretas! Skenario Tiongkok” dan Jaringan Pentagon Diretas. Skenario Kora.”

“Kami mengkonfirmasi bahwa akun Twitter dan YouTube CENTCOM telah diretas hari ini. Kami telah mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah itu,” bunyi pernyataan tertulis Komando Pusat.

Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan bahwa aksi peretasan itu “hal yang kami anggap serius.”

Earnest tampaknya mengecilkan dampak insiden tersebut dengan megnatakan, “Ada perbedaan besar antara penerobosan data besar-besaran dan peretasan satu akun Twitter.”

Secara terpisah, Presiden Barack Obama mengumumkan proposal baru yang bertujuan meningkatkan keamanan siber AS setelah terjadi aksi peretasan besar seperti terhadap Sony Pictures Entertainment yang menurut para pejabat As dilakukan oleh Korea Utara.

Meski belum jelas apakah jaringan Pentagon telah diretas, para peretas tampaknya untuk sementara berhasil mengendalikan cuitan akun Twitter Komando Pusat yang dikendalikan oleh password.

Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, Michael McCaul dari negara bagian Texas, menyebut insiden itu “sangat mengkhawatirkan.”

“Serangan oleh jihadis siber akan sering terjadi kecuali pemerintah menerapkan strategi yang bisa menjawab serangan-serangan, seperti dari Korea Utar terhadap Sony, ini dengan semestinya,” kata McCaul.

Kajian Dokumen

Kantor berita Reuters telah mengkaji dokumen yang disebarkan oleh para peretas tetapi tidak menemukan informasi yang membahayakan keamanan nasional AS.

Sebagian data yang diunggah dengan mudah bisa dicari dengan mesin pencari Google.

Dokumen anggaran “Biaya Program Akuisisi oleh Sistem Persenjataan” adalah dokumen Maret 2014 yang tersedia di situs pengawas keuangan departemen pertahanan AS.

Setelah diretas, bagian atas akun Twitter Komando Pusat memperlihatkan satu figur dengan ikat kepala hitam putih dan kata “CyberCaliphate” dan “I love you ISIS.”
Amerika Serikat melakukan serangan ke sasaran-sasaran ISIS di Suriah dan Irak dengan bantuan negara lain. (Reuters/Departemen Pertahanan AS)
Sementara akun YouTube Komando Pusat menampilkan video yang diunggah oleh militer AS mengenai serangan udara ke sasaran ISIS di Suriah dan Irak.

Akun ini diretas untuk mengunggah dua video berjudul “Api Perang Video ISIS” dan “Oh Tentara Kebenaran Pantang Mundur.”

Beberapa peneliti swasta mengatakan insiden seperti itu sering terjadi.

“Meski hal ini akan disebut “canggih”, sebenarnya tidak sulit masuk ke akun media sosial atau surat elektronil orang lain,” uajr Michael Smith dari Kronos Advisory, perusahaan intelijen swasta di bidang kontra-terorisme.

Dalam langkah yang bisa disebut salah waktu, Kontraintelijen Nasional dan Pusat Keamanan AS pada Senin (12/1) untuk pertama kali bergabung dengan Twitter.

Cuitan pertamanya bernada bergurau: “Hingga 292 pengikut sejauh ini dan belum diretas.”

Komando Pusat berbasis di Markas Angkatan Udara MacDill di Florida dan menangani operasi militer di timur Tengah dan Asia Tengah. Badan ini bertanggung jawab atas perang di Irak dan Afghanistan dan mengendalikan serangan udara AS ke ISIS di Suriah dan Irak.

ISIS berhasil menarik pengikut dari berbagai negara, dan mereka mendukung pesan garis keras Islam kelompok ini. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER