PENEMBAKAN DI PERANCIS

Imam Mesir Minta Charlie Hebdo Tak Terbitkan Kartun Nabi

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 21:40 WIB
Imam Besar Mesir memperingatkan majalah Charlie Hebdo untuk tidak terbitkan karikatur Nabi baru karena rasis dan bisa mencetuskan kemarahan umat Muslim.
Menara Eiffel dijaga tentara setelah serangan militan Islamis di Paris, Imam Besar Mesir memperingatkan majalah satire untuk tidak menerbitkan karikatur nabi. (Reuters/Gonzalo Fuentes)
Kairo, CNN Indonesia -- Imam Besar Mesir memperingatkan majalah satire Charlie Hebdo untuk tidak menerbitkan karikatur baru Nabi Muhammad karena rasis dan bisa mencetuskan rasa benci dan kemarahan di kalangan Muslim di seluruh dunia.

Majalah Charlie Hebdo akan menerbitkan sampul edisi terbarunya pada Rabu (14/1)seminggu setelah kantornya di Paris diserang oleh orang bersenjata.

“Edisi ini akan menyebabkan satu gelombang kebencian dalam masyarakat Perancis dan Barat secara umum dan perbuatan majalah ini tidak membantu kebersamaan atau dialog antar bangsa,” tulis kantor Ulama Besar Shawqi Allam, salah satu ulama paling berpengaruh di kawasan, dalam pernyataan tertulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini merupakan provokasi pada perasaan…Muslim di seluruh dunia.”

Sebanyak 17 orang tewas dalam kekerasan yang dimulai ketika orang bersenjata melepas tembakan di majalah Charlie Hebdo sebagai pembalasan atas kartun satire Nabi Muhammad yang sering diterbitkan majalah itu sebelumnya.

Majalah ini berencana mencetak hingga tiga juta eksemplar edisi terbaru ini karena permintaan yang besar, biasanya majalah mingguan tersebut hanya mencetak 60 ribu eksemplar.

Imam Besar Mesir ini menggambarkan serangan ke Charlie Hebdo sebagai “teroris” dan Masjid Al-Azhar di Mesir merujuk serangan itu sebagai aksi kejahatan.

Tetapi mereka juga mengkritik karikatur Nabi Muhammad yang memicu aksi protes ketika pertama kali diterbitkan pada 2005.

Kantor Imam Besar Mesir meminta pemerintah Perancis untuk menolak perilaku yang disebutnya “rasis” majalah Charlie Hebdo, dan menuduh majalah ini berupaya mendorong “perselisihan agama…dan memperdalam kebencian”.

Halaman depan edisi 14 Januari majalah ini akan menampilkan karikaatur Nabi yang berlinang air mata dan memegang tanda berbunyi “Je suis Charlie”, di bawah judul “Tout est pardonne” (Semua dimaafkan).

Pada Senin (12/1)Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh Barat munafik dalam bersikap pada serangan ke Charlie Hebdo dan drama penyanderaan di satu swalayan kosher yang menewaskan empat oarang Yahudi, karena tidak mengecam perilaku anti-Muslim di Eropa.

“Kemunafikan Barat sangat jelas terlihat. Sebagau Muslim, kami tidak pernah ikut serta dalam pembantaian teroris. Di balik ini ada rasisme, pidato kebencian dan Islamophobia,” kata Erdogan. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER