PENCULIKAN AFRIKA TENGAH

Wanita Perancis Diculik di Republik Afrika Tengah

CNN Indonesia
Selasa, 20 Jan 2015 10:35 WIB
Wanita pekerja amal dan rohaniwan asal Perancis diculik di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah. Diduga, penculik adalah anggota militan Balaka.
Republik Afrika Tengah tengah menghadapi sejumlah kerusuhan sejak etnis Seleka yang majoritas Muslim mengambil alih kekuasaan dan menggulingkan Presiden Francois Bozzie pada Maret 2013 lalu. (Ilustrasi/Thinkstock/stokkete)
Bangui, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Perancis dan badan amal Caritas menyatakan seorang wanita pekerja amal dan misionaris asal Perancis diculik di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah, pada Senin (19/1).

Wanita berusia 67 tahun yang tak diungkap identitasnya tersebut berada di Afrika Tengah untuk memberikan penyuluhan kesehatan dan pendidikan ke desa-desa.

Sekretaris nasional Caritas, Abby Elysee Guendjiandé, menyatakan sebuah truk pick-up yang membawa wanita Perancis dan tiga orang pekerja amal dan rohaniawan lainnya diberhentikan oleh sekelompok orang bersenjata di sebelah uatara ibu kota Bangui. Daerah tersebut terkenal dikuasai oleh kelompok militan anti-balaka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya pekerja amal dan rohaniawan yang diculik, sementara si sopir dibebaskan," kata Guendjiandé.

"Ketika kami menelepon telepon gemgamnya, sang penculik menyatakan 'Bebaskan Jenderal Andjilo dan kami akan membebaskan para sandera,'" kata Guendjiandé dikutip dari Reuters, Senin (19/1).

Duta besar Perancis di Bangui menyatakan tengah bernegosiasi dengan kantor uskup agung di kota tersebut dan menginisiasi negosiasi dengan penculik.

Sehari sebelumnya, yaitu pada Minggu (18/1), pasukan penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah menangkap seorang pemimpin senior kelompok militan anti-Balaka, yang dikenal sebagai General Andjilo, atas sejumlah tindak kejahatan, seperti pembunuhan, pemberontakan, pemerkosaan dan penjarahan.

Juru bicara badan amal Caritas di Paris menyatakan wanita Perancis tersebut tidak bekerja secara langsung untuk Caritas, melainkan bekerja untuk sejumlah gereja Katolik setempat. Sementara, dua orang yang ikut diculik diduga jemaat dari dua gereja berbeda.

Republik Afrika Tengah tengah menghadapi sejumlah kerusuhan sejak etnis Seleka yang majoritas Muslim mengambil alih kekuasaan dan menggulingkan Presiden Francois Bozzie pada Maret 2013 lalu.

Sejak itu, bentrok antara militan Balaka dan umat Kristiani yang bergabung penganut animisme kerap tak terhindarkan, menewaskan ribuan orang dan menyebabkan sekitar 1 juta orang mengungsi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER