Portland, CNN Indonesia -- Kebebasan berekspresi kerap kali mengundang kontroversi. Matthew Mglej, 25, misalnya, merasa hak berekspresinya direnggut ketika ia ditahan oleh polisi akibat berunjuk rasa dengan bermain biola tanpa busana di depan gedung pengadilan di Portland, Oregon.
Protes terhadap penangkapan tersebut, akhirnya ia melayangkan tuntutan sebesar US$1,1 juta atau setara Rp13,7 miliar pekan lalu.
Reuters (26/1) memberitakan, tak hanya itu yang membuat Mglej naik pitam. Menurut Mglej, proses penangkapannya juga kasar. Ia diseret dan sempat jatuh beberapa kali sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mobil polisi. Borgol yang mencengkeram tangan Mglej juga akhirnya menorehkan luka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menjalani proses tanya jawab, pria asal Oregon ini juga tidak diberikan kesempatan untuk menghubungi pengacaranya.
Kala itu, sembari bugil, Mglej memainkan biolanya, lalu bermeditasi dan mengutip beberapa perkataan mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sebelum polisi datang. Saat hendak ditangkap, dia meneriakkan ayat-ayat di Konstitusi Oregon dan mengatakan dia berhak untuk menggelar aksi bugil.
Dalam surat gugatan, Mglej menjabarkan keberatannya yang lain. Mglej menekankan bahwa ia memiliki hak untuk berunjuk rasa. Lagipula, orang-orang di sekitarnya juga bersorak dan berfoto bersamanya.
Tak hanya itu, Mglej juga mengaku menderita secara emosi karena dipisahkan dari anjingnya, Belle, yang membantunya melewati penyakit stres pasca trauma. Ditambah lagi, polisi mengoloknya ketika menangis selama proses wawancara.
Di sisi lain, pihak kepolisian mengaku sudah beberapa kali mengingatkan Mglej untuk menghentikan aksi telanjangnya. Jika tidak, ia akan ditahan. Dianggap tidak mengindahkan peringatan polisi, Mglej akhirnya ditahan dengan tuduhan melanggar kode etik kota yang melarang aksi tidak senonoh.
"Pria itu ditahan tanpa insiden, tapi tidak mau bekerja sama dan tidak dapat berjalan ke mobil polisi dengan kekuatannya sendiri, maka ia dibawa oleh polisi dan dimasukkan ke dalam kendaraan menuju penjara," demikian tertera dalam pernyataan resmi kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian enggan memberikan komentar. Mglej pun tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
(den/stu)