Orangtua di AS Bunuh Tiga Anak Karena Takut Kiamat

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 28 Jan 2015 16:56 WIB
Pasangan suami istri Strack membunuh ketiga anaknya sebelum bunuh diri. Diduga mereka tewas setelah menenggak berbagai macam obat dicampur minuman bersoda.
Pasangan suami istri Strack membunuh ketiga anaknya sebelum bunuh diri. Diduga mereka tewas setelah menenggak berbagai macam obat dicampur minuman bersoda. (Ilustrasi/Getty Images)
Utah, CNN Indonesia --

Orangtua di Utah, Amerika Serikat, membunuh tiga anaknya kemudian bunuh diri di rumah mereka pada September lalu. Penyelidikan terbaru menunjukkan tindakan tersebut dilakukan karena pasangan suami istri itu takut berjumpa kiamat.

Stasiun televisi Fox 13 memberitakan pada Selasa (27/1), Benjamin dan Kristi Strack bersama tiga anak mereka; Benson 14, Emery 12 dan Zion 11, ditemukan tewas di dalam kamar terkunci di rumah mereka di Springville.

Kelimanya ditemukan tewas bertumpukan di atas tempat tidur oleh putra Kristri dari pernikahan sebelumnya yang berusia 18 tahun. Polisi menemukan cangkir dengan cairan berwarna merah di dekat mereka, diduga obat yang membuat mereka overdosis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penyelidikan polisi, kerabat dan kawan-kawan korban mengatakan bahwa Benjamin dan Kristi sebelum bunuh diri mengaku ketakutan pada "kejahatan di dunia" dan "kiamat yang tertunda" dan ingin terhindar dari "azab yang akan datang."

Kawan dan kerabat Strack mengira keluarga itu akan pindah rumah ke tempat lain.

Polisi juga menemukan surat yang ditulis salah satu korban yang berusia 14 tahun, Benson. Dalam surat itu Benson mengaku tahu dia akan segera tewas dan memberikan barang-barangnya pada seorang kawannya.

Polisi menemukan beberapa botol kosong obat alergi dan flu. Ditemukan juga secangkir Pepsi serta botol kosong Methadone. Diduga, pasangan Strack mencampur semua obat dengan Pepsi agar mereka keracunan.

Polisi juga menemukan surat lama antara Kristi Strack dan Dan Lafferty, seorang pembunuh yang divonis penjara seumur hidup.

Lafferty membunuh adik ipar dan anaknya yang berusia 15 bulan dengan alasan atas perintah Tuhan pada 2004. Pembunuhan ini menjadi inspirasi buku karangan John Krakauer berjudul "Di Bawah Panji Tuhan" yang mengisahkan pembunuh oleh anggota Gereja Yesus Kristus Santo Akhir Zaman.

(den/den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER