California, CNN Indonesia -- Sebuah SMA di California meliburkan puluhan siswanya yang belum diimunisasi campak. Langkah ini sebagai tindak pencegahan penularan menyusul terjadinya wabah campak yang menjangkiti lebih dari 90 orang di Amerika Serikat.
Keputusan ini diberikan kepada 66 siswa di SMA Palm Desert, dekat permukiman Palm Springs pada Rabu (28/1), dikutip Reuters. Ini adalah kali kedua sekolah di Amerika Serikat memulangkan siswanya karena belum diimunisasi campak.
Sebelumnya awal bulan ini, siswa di sekolah Huntington Beach, Los Angeles, meminta siswanya yang belum diimunisasi untuk tidak masuk sekolah hingga Kamis ini. Di Arizona, polisi di Maricopa County meminta siswa yang belum diimunisasi untuk diam di rumah agar tidak tertular.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merespon dengan sangat hati-hati dan memastikan mengambil langkah yang menguntungkan siswa dan staf," kata Mary Perry, juru bicara SMA Desert Sands Unified School District, yayasan yang membawahi SMA Palm Desert.
Perry mengatakan, siswa yang tidak diimunisasi diminta tinggal di rumah sampai tanggal 9 Februari.
Dimulai dari DisneylandLebih dari 90 orang terdiagnosa mengidap campak di California, setelah seorang penderita yang diduga datang dari luar negera bagian itu, berkunjung ke Disneyland di Anaheim antara 15-20 Desember 2014.
Kini wabah campak juga menjangkiti warga di enam negara bagian lainnya.
Seorang ibu di California kepada CNN menyayangkan sikap para orangtua yang tidak memberikannya vaksinasi campak pada anaknya. Pasalnya ibu ini terpaksa mengisolasi bayinya yang baru berusia enam bulan karena takut tertular.
Pasangan suami istri Dave dan Jennifer Simon itu mengatakan bahwa putrinya, Livia, terpaksa dikarantina di dalam rumah karena pernah berada dalam satu ruangan dengan anak penderita campak yang belum diimunisasi.
Livia masih terlalu kecil untuk divaksin campak, sehingga dia harus diawasi terus kesehatannya di rumah. Simon menyayangkan ada orangtua yang tidak memberikan anaknya imunisasi sehingga menyulitkan orang lain.
"Itu tidak adil," kata Simon.
Campak yang gejalanya ruam dan demam sempat dinyatakan musnah dari Amerika pada tahun 2000. Diduga, tidak terdeteksinya lagi penyakit ini di AS membuat beberapa orangtua enggan mengimunisasi anaknya.
(stu)