Tenggat Lewat, Nasib Sandera Jepang dan Yordania Tak Jelas

Ike Agestu/CNN | CNN Indonesia
Kamis, 29 Jan 2015 23:31 WIB
Ultimatum ISIS, pertukaran tawanan di perbatasan Irak saat matahari terbenam telah lewat, nasib para sandera masih jadi misteri.
Sandera Jepang dan pilot Yordania diancam dibunuh jika pemerintah Yordania tak membebaskan al-Rishawi saat matahari terbenam di perbatasan Turki. (via Youtube)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tenggat waktu yang ditentukan ISIS telah lewat. Bagaimanakah nasib sandera Jepang Kenji Goto dan pilot Yordania Muath al-Kassasbeh?

Pertanyaan itu masih belum terjawab. Kamis (29/1) pagi, ISIS merilis pesan audio berupa suara dari Kenji Goto, jurnalis Jepang, lewat Youtube, berisi ultimatum: pertukaran sandera di perbatasan Turki saat matahari terbenam waktu Mosul, Irak, atau al-Kassasbeh dan Goto akan dibunuh.

ISIS menghendaki Sajida al-Rishawi, wanita pelaku bom bunuh diri yang gagal meledakkan dirinya dalam misi pengeboman di hotel di Amman pada 2005 silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak beberapa hari lalu, otoritas Yordania mengatakan bahwa mereka bersedia menukarkan al-Rishawi dengan al-Kassasbeh.

Juru bicara pemerintah Yordania Mohammed al-Momani kembali menegaskan hal itu pada Kamis (29/1) sore, sekitar satu jam sebelum tenggat waktu yang diperkiran jatuh pada pukul 17.30 waktu Irak. Namun ia juga mengatakan Yordania tak akan mau melakukan itu jika tak ada jaminan bahwa al-Kassasbeh masih hidup.

"Kami butuh bukti ia masih hidup sehingga proses ini bisa dilanjutkan," kata al-Momani, dikutip dari Reuters.


Jika Yordania mendapat bukti bahwa sang pilot masih hidup dan al-Rishawi dibebaskan, sebenarnya tak ada pula jaminan bahwa kedua sandera, pilot dan jurnalis akan dibebaskan.

Maka dari itu, drama penyanderaan ISIS masih berlanjut, dengan pertanyaan besar tentang nasib jurnalis perang yang ke Suriah untuk menyelamatkan temannya--Haruna Yukawa yang disebut telah lebih dulu dieksekusi ISIS--dan pilot al-Kassasbeh yang ditangkap ISIS saat jet tempurnya jatuh di Suriah.

Keluarga memohon pembebasan sandera

Beberapa saat sebelum tenggat waktu jatuh, istri Kenji Goto, Rinko, mengatakan kepada media ia berharap suaminya dibebaskan dan meminta pemeritah Jepang dan Yordania mengusahakan pembebasan Goto.

"Saya memohon pemerintah Jepang dan Yordania mengerti bahwa nasib kedua pria itu ada di tangan mereka," ujar Rinko.

"Saya dan suami saya memiliki dua anak yang masih sangat kecil. Bayi perempuan kami masih berusia tiga minggu ketika Kenji pergi. Saya harap anak sulung saya, yang berusia dua tahun, bisa bertemu dengan ayahnya lagi. Saya ingin mereka tumbuh bersama ayah mereka," ujar Rinko.

Sementara itu, protes merebak di Karak, Yordania, kampung halaman al-Kassasbeh, menuntut pembebasan sang pilot. Ia adalah keturunan suku penting di Yordania yang menjadi tulang punggung monarki Hashemite. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER