Kobani, CNN Indonesia -- Gempuran bertubi-tubi serangan udara telah memaksa kelompok militan ISIS yang berada di kawasan Kobani, Suriah bagian utara, untuk mundur. Seperti dikutip dari
CNN, hal itu diakui dua pejuang ISIS kepada kantor berita
Amak di Suriah.
Keduanya sama-sama menyatakan kelompoknya mundur dari Kobani karena serangan udara yang konstan oleh koalisi.
"Saat ini kami mundur dari
Ayn Al Islam (Kobani) sedikit demi sedikit, karena serangan udara dan kematian sejumlah saudara kami," kata satu dari dua pejuang yang menjalani wawancara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejuang itu menutup wajahnya dengan topeng penutup wajah. Satu pria bertopeng lagi mengatakan kelompoknya telah menyerang 360 desa di sekitar Kobani.
Pada Senin lalu, pejuang Kurdi telah mendeklarasikan membebaskan kota di perbatasan Turki itu dari genggaman ISIS setelah perang selama 112 hari.
Keteguhan upaya pejuang Kurdi--yang dikenal dengan nama YPG atau Unit Perlindungan Orang--bergerak di darat dan dibantu serangan udara yang ekstensif oleh kelompok koalisi internasional pimpinan AS untuk melawan ISIS.
Keberhasilan pasukan koalisi dan Kurdi itu pun diakui Komandan Satuan Tugas Bersama, Letjen James Terry untuk menggempur ISIS dari darat maupun dari udara.
"Pasukan darat Kurdi, didukung oleh komponen udara kami, yang telah sukses merebut kembali Kobani dari tangan ISIS," kata Terry.
(kid/ded)