Iran Mulai Tawarkan Syarat Mudah Investasi Minyak

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 03 Feb 2015 15:35 WIB
Menjelang pencabutan sanksi ekonomi oleh Barat, Iran mulai menawarkan kontrak kerja minyak baru yang lebih menarik bagi investor minyak asing.
Iran berupaya memperbaiki kondisi ekonomi negara melalui penawaran kontrak baru eksplorasi minyak yang menarik kepada investor asing. (Ilustrasi/Reuters/Sergei Karpukhin)
Ankara/London, CNN Indonesia -- Iran mengajukan persyaratan mudah dalam kontrak pengembangan minyak untuk menarik investor asing yang ragu akibat sanksi Barat dan rendahnya harga minyak mentah.

Langkah ini diambil ketika Presiden Iran yang pragmatis bertekad mewujudkan janji untuk memperbaiki kondisi perekonomian negara.

Tehran saat ini sedang berunding dengan negara-negara adidaya terkait program nuklir guna mencapai kesepakatan akhir untuk mencabut sanksi ekonomi, yang sejak 2012 membuat ekspor minyak mentah berkurang setengah hingga hanya mencapai satu juga barel per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanksi ini juga menghancurkan perekonomian Iran.

Sebagai persiapan menyambut kesepakatan nuklir ini, Iran telah menyebarkan rancangan kontrak minyak ke perusahaan asing agar mereka menanam modal di sektor energi setelah sanksi dicabut.

Sumber-sumber Iran dan diplomat barat mengatakan kesepakatan di sektor perminyakan ini akan bisa menghidupkan kembali sumur-sumur minyak tua dan membangun sumur minyak baru.

Tetapi hingga kini belum ada kepastian mengenai hasil perundingan nuklir tersebut.

Kontrak baru ini menawarkan persyaratan yang lebih menguntungkan dibandingkan kontrak sebelum penjatuhan sanks,i karena banyak perusahaan yang ragu membuat kesepakatan awal yang bisa dianggap sikap mendahului oleh pemerintah AS dan negara Eropa.

Perusahaan-perusahaan asing juga perlu dibujuk lebih jauh untuk mau menanam modal di sumur minyak Iran, karena harga minyak mentah yang rendah, harga minyak kini turun hingga setengah dari harga bulan Juni.

Selain itu hubungan Iran dengan perusahaan asing di masa lalu, terutama setelah revolusi Islam 1979, selalu bergejolak.

“Kontrak baru itu lebih kompetitif dibandingkan kontrak dari negara produsen minyak lain. Kontrak ini menawarkan keuntungan lebih tinggi dan risiko investasi yang lebih rendah,” ujar seorang pejabat senior di kementerian minyak Iran yang tidak mau disebutkan namanya.

Pejabat ini menambahkan bahwa kontrak baru menawarkan tingkat keuntungan dan opsi patungan dengan perusahaan minyal lokal yang lebih baik. Selain itu, jangka waktu kontrak mencapai hingga 25 tahun.

Seorang juru bicara kementerian Iran menolak berkomentar terkait isi kontrak baru ini.

Sebelumnya, investor asing hanya terlibat dalam eksplorasi dan pengembangan sumur minyak Iran. Mereka beroperasi berdasarkan kontrak pembelian kembali dimana mereka mendapat tingkat keuntungan yang telah ditentukan, dan tidak memiliki aset ataupun hak atas sumur yang mereka kembangkan.

Para pengamat dan sumber-sumber industri mengatakan kontrak lama ini membuat perusahaan-perusahaan asing tidak bisa menutup pengeluaran operasional mereka.

Namun, situasinya sekarang berubah.

Presiden Hassan Rouhani yang memenangkan pemilu presiden pada 2013 dengan janji memperbaiki ekonomi, mencoba mengakhiri masa kelam di bidang perekonomian yang membuat harga makanan, air bersih dan listrik naik hingga melampaui kemampuan warga. Sementara angka pengangguran mencapai tingkat tertinggi dan tingkat upah pun rendah.

Kendali

Kontrak minyak baru ini akan mengijinkan investor terlibat dalam proses produksi, memberi mereka kendali lebih besar dan kepastian terkait pendapatan jangka panjang di negara yang melarang kepemilikan sumber minyak oleh pihak asing.
Pembangkit tenaga nuklir Iran menjadi penentu nasib perekonomian Iran karena kesepakatan dengan negara barat akan mengakibatkan pencabutan sanksi ekonomi barat. (Getty Images/IIPA)
“Kontrak minyak Iran ini lebih mudah agar investor besar tertarik…Misalnya di kontrak lama, bidang pemasaran diputuskan oleh satu komite Iran, namun dalam kontrak baru hal ini diubah sehingga bisa menguntungkan pihak investor asing,” ujar pejabat kementerian perminyakan Iran.

Seorang pejabat lain mengatakan: “Insentif terbesar bagi perusahaan asing, IOC, adalah kemungkinan menyimpan cadangan, yang dulu tidak bisa dilakukan… Salah satu persyaratan lain adalah usaha patungan jangka panjang antara IOC dan operator Iran.”

“Investor tidak akan memiliki hak atas cadangan itu tetapi…setelah eksplorasi selesai, mereka bisa melaporkan hasil produksi sebagai pembayaran,” tambah pejabat ini.

Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh telah bertemu dengan para pejabat perusahaan minyak Barat dalam pertemuan OPEC di Wina. Perusahaan-perusahaan itu antara lain Eni dari Italia, Royal Dutch Shell dan OMV dari Austria.

Sumber-sumber di Iran menolak mengatakan perusahaan-perusahaan asing yang telah meilihat kontrak baru itu. Namun, muncul spekulasi di industri minyak bahwa Shell dan ConocoPhillips bisa jadi telah didekati oleh Iran.

Seorang sumber diplomatik Barat mengatakan upaya melakukan perundingan dengan perusahaan asing “hanya sepihak dan sebagian besar datang sisi Iran”.

“Bagi perusahaan-perusahaan minyak Barat Iran semakin tidak menarik. Saat ini terlalu banyak minyak di pasar sehingga sudah barang tentu mereka tidak mau Iran ikut membanjiri pasar minyak,” ujar sumber itu.

Seorang diplomat Barat lain menambahkan: “Masih ada keraguan besar terkait keuntungan karena kurang ada akses langsung ke sumur minyak di Iran. Dalam situasi yang tidak menentu seperti sekarang, kecil kemungkinan ada perusahaan minyak yang mau menandatangani kontrak terbuka. Jadi mereka bersikap menunggu.”

Tidak Menarik

Media Iran baru-baru ini mengutip para pejabat pemerintah yang mengatakan kontrak baru, yang juga meliputi sektor hulu seperti eksplorasi dan pengambangan, diharapkan bisa menarik investasi asing senilai US$40 miliar.
Presiden Iran Hassan Rouhani dan Vladimir Putin, Presiden Iran berupaya mengakhiri sanksi untuk memperbaiki perekonomian negara. (Reuters/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti)
Iran menunda konferensi perminyakan di London yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Februari dan akan menjadi tempat pengumuman kontrak baru itu, hingga November mendatang.

Seorang pejabat Iran mengatakan bahwa “AS mendesak Tehran menundanya” hingga tercapai kesepakatan nuklir yang baru.

Washington sendiri menegaskan akan terus menerapkan sansi pada Iran.

Iran dan enam negara adidaya masih berusaha memenuhi tenggat waktu akhir Juni untuk menyelesaikan pertikaian terkait program nuklir Iran.

Negara-negara Barat khawatir program Iran ini bertujuan mengembangkan senjata nuklir, namun Iran membantahnya dengan mengatakan program itu bertujuan damai.

Para pengamat mengatakan bahwa Iran masih belum bagus untuk investasi.

Mehdi Varzi, mantan pejabat perusahaan minyak negara Iran, mengatakan perundingan dengan perusahaan minyak asing “kadang terjadi, kadang berhenti” belakangan ini.

Dia menambahkan bahwa Iran harus menawarkan insentif lebih menarik agar tawarannya disambut.

“Dengan situasi daat ini, bahkan jikapun sanksi dicabut, saya tidak melihat akan banyak perusahaan yang berinvestasi di Iran,” ujar Varzi yang menambahkan bahwa sektor energi Iran akan dalam kesulitan besar jika kondisi pasar terus memburuk.

“Jika keadaannya semakin buruk, masa depan industri minyak dan gas Iran dalam bahaya.” (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER