KBRI Protes Iklan Penghina Warga Indonesia di Malaysia

Donatus Fernanda Putra, Noor Aspasia, & Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 09:38 WIB
Sebuah iklan alat pembersih di Malaysia dianggap menghina dan merendahkan warga Indonesia dengan kalimat "Fire Your Indonesian Maid Now."
Menurut laporan BNP2TKI November lalu, saat ini tenaga kerja Indonesia di Malaysia berjumlah lebih dari 325 ribu orang. (Ilustrasi/Detik Foto/Rengga Sancaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, mengajukan nota protes atas penayangan iklan alat pembersih yang dianggap menghina warga Indonesia. Dalam iklan perusahaan Robovac tersebut, dicantumkan tulisan "Fire Your Indonesian Maid Now" (Pecat Pembantu Indonesia anda sekarang).

Pada nota protes, KBRI menyampaikan penyesalan mendalam pemerintah Indonesia atas cara beriklan perusahaan swasta yang sangat tidak sensitif dan merendahkan martabat rakyat Indonesia.

"Selanjutnya, KBRI meminta otoritas Malaysia untuk melarang iklan tersebut, termasuk iklan yang ada dalam website perusahaan RobVac, KBRI juga meminta Pemerintah Malaysia untuk mengambil langkah guna memastikan bahwa iklan produk apapun yang bersifat rasis dan menciderai perasaan Bangsa Indonesia tidak terulang di kemudian hari," ujar KBRI Kuala Lumpur dalam pernyataannya, Rabu (4/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengirim nota protes, KBRI juga telah menugaskan pengacara untuk menemui pihak pihak perusahaan dan melakukan analisis hukum guna melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya. Selain itu, KBRI juga telah melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor.

"Segera setelah menerima informasi dari warga Indonesia atas iklan tersebut, KBRI menugaskan staff untuk memastikan kebenaran Informasi tersebut. Dari hasil pengecekan, memang didapati iklan sebagaimana yang beredar di media sosial namun letaknya sudah dipindahkan dan tidak lagi terlihat oleh publik," tulis KBRI.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, mengaku menyesalkan iklan munculnya iklan tersebut. Menurut Herman, iklan itu sangat mengganggu perasaan bangsa dan rakyat Indonesia. Terlebih lagi, kata Herman, hal ini terjadi di tengah persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia tanggal 5-7 Februari 2014, yang bertujuan untuk lebih memperkokoh dan memperdalam hubungan bilateral kedua negara.

"Dubes Herman menggarisbawahi pentingnya kedua bangsa dan negara untuk terus memperkokoh . People-to-people links agar kedua bangsa dapat lebih saling menghormati dan menghargai satu sama lain, terlebih lagi di saat negara-negara ASEAN akan segera memasuki tatanan Komunitas ASEAN," tutup KBRI.

Indonesia merupakan salah satu negara penyalur tenaga kerja asing terbanyak di Malaysia. Menurut laporan BNP2TKI November lalu, saat ini tenaga kerja Indonesia di Malaysia berjumlah lebih dari 325 ribu orang.

Penayangan iklan tersebut juga menuai kemarahan rakyat Indonesia, salah satunya adalah Gubernur DKI Jakarta Budi Tjahaja Purnama.

"Seharusnya tidak bisa bicara seperti itu, itu kurang ajar," kata pria yang disapa Ahok itu di Balai Kota. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER